Mengerikan, Pria Korsel Tewas di Meksiko, Dipulangkan Tanpa Otak dan Hati

Minggu, 03 Februari 2019 - 17:10 WIB
Mengerikan, Pria Korsel Tewas di Meksiko, Dipulangkan Tanpa Otak dan Hati
Ilustrasi
A A A
SEOUL - Kim, pria asal Korea Selatan dinyatakan meninggal di Meksiko secara alami. Namun, ketika jasadnya diterbang pulang ke negaranya tidak ditemukan organ otak, perut, dan hati.

Janda pria itu kini mengajukan petisi yang menuntut otoritas terkait di Meksiko untuk mengembalikan organ-organ tubuh suaminya.

Pria 35 tahun—hanya dikenal dengan nama pendek Kim—meninggalkan dua anak dan seorang istri. Jandanya mengklaim tidak ada yang alami tentang penyebab kematian sang suami. Menurutnya, ayah dua anak itu terlibat perkelahian sebelum dia meninggal.

Wanita itu mengklaim suaminya terlibat dalam pertengkaran di sebuah bar karaoke di Monterrey pada hari dia meninggal. Menurutnya, suaminya yang tidak sadar dilarikan ke rumah sakit pada malam 3 Januari, di mana dia kemudian dinyatakan meninggal. Klaimnya diperkuat rekaman closed-circuit television (CCTV).

Ketakutannya bahwa ada yang ditutup-tutupi dalam kematian korban semakin besar ketika dia meminta autopsi kedua dilakukan pada 21 Januari oleh Layanan Forensik Nasional (NFS) Korea.

Seorang ilmuwan forensik mengatakan kepadanya bahwa ada tanda-tanda cedera eksternal dan memar di tubuh korban. Korban juga kehilangan otak dan perutnya. NFS tidak dapat menentukan penyebab kematiannya karena organ-organ tersebut hilang.

"Lebih dari seminggu kemudian, saya menerima hasil autopsi yang mengatakan 'tidak ada cedera eksternal'. Saya tercengang," tulis istri Kim di situs web Cheong Wa Dae, di mana dia telah meluncurkan petisi online.

Dia mengklaim polisi Meksiko tidak menyelidiki kematian suaminya karena ada kompromi di atas kertas.

"Suami saya adalah warga negara Korea. Putranya yang berusia tiga tahun dan putrinya yang berusia 11 bulan telah kehilangan ayah mereka," tulis perempuan tersebut dalam petisinya. "Tolong bantu saya dan bantu suami saya," lanjut dia yang menutut pengembalian organ otak, perut dan hati korban.

Sejak 22 Januari, petisi itu telah mengumpulkan lebih dari 17.500 tanda tangan.

KBS World Radio, yang dikutip Sabtu (2/2/2019), telah mengonfirmasi bahwa Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga telah meminta pihak berwenang Meksiko untuk mengembalikan organ-organ korban yang hilang. Organ-organ tersebut diyakini berada di Servicio Medico Forense (Layanan Medis Forensik) Meksiko.

Sekadar diketahui, Meksiko dikenal sebagai negara yang kerap dilanda kekerasan geng narkoba. Kartel narkoba di negara itu kerap dituduh melakukan perdagangan organ manusia.

Geng narkoba, terutama Caballeros Templarios, diketahui terlibat dalam aktivitas ilegal selain perdagangan narkoba, yakni penculikan dan pencurian organ manusia.

"Saya tidak ragu organ dikeluarkan dari tubuh," kata David Shirk, seorang profesor ilmu politik dan direktur Institut Trans-Perbatasan di Universitas San Diego, yang telah menyelidiki praktik perdagangan manusia.

Dia tak memungkiri praktik pencurian organ manusia terjadi di dalam dan di luar rumah sakit. "Sebagian besar, perdagangan organ terjadi di rumah sakit, di mana ada praktisi medis yang korup," katanya, dikutip news.com.au.

Dengan lebih dari 21.000 orang menunggu transplantasi organ di Meksiko. Hal itu menjadi pasar yang menguntungkan untuk sindikat perdagangan organ manusia.

Nasib Kim memiliki kesamaan yang mencolok dengan warga Inggris yang baru-baru ini menjadi berita utama. Pelayan bar asal Inggris; Amanda Gill, 41, meninggal di rumah sakit di Meksiko, namun tubuhnya dikembalikan ke keluarganya tanpa mata, hati, atau otak. Dia juga dilaporkan kehilangan semua bagian vitalnya kecuali usus bagian bawah.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6125 seconds (0.1#10.140)