Kepala Tentara Israel Kena Tembak Sniper Pejuang Gaza

Kamis, 07 Februari 2019 - 07:00 WIB
Kepala Tentara Israel Kena Tembak Sniper Pejuang Gaza
Tentara Israel selamat meski terkena tembakan sniper Gaza di bagian kepalanya. Dia selamat karena dilindungi helm. Foto/The Yeshiva World
A A A
BEIRUT - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terkena tembakan sniper Gaza di bagian kepala. Tentara itu mengalami luka ringan, karena kepalanya terlindungi helm.

Stasiun televisi di Lebanon menyiarkan rekaman video yang menggambarkan persitiwa itu. Insiden itu sejatinya terjadi pada 22 Januari 2019 lalu, namun rekaman videonya baru disiarkan belum lama ini. Menurut stasiun televisi Al-Mayadeen, sniper yang nyaris menewaskan tentara Zionis itu berasal dari kelompok Jihad Islam Palestina.

Tentara IDF yang kepalanya dihantam peluru sniper Gaza tersebut adalah komandan kompi Brigade Pasukan Payung. Insiden terjadi saat kerusuhan pecah di sepanjang perbatasan Gaza selatan.

Dalam video itu yang disiarkan semalam tentara IDF itu awalnya menembakkan senapannya dari sebuah tanggul di seberang perbatasan Gaza. Sesaat kemudian, suara tembakan terdengar, dan peluru penembak runduk (sniper) dari Gaza menghantam helm serdadu tersebut. Asap mengepul dan puing-puing terpental dari helm. Tentara itu kemudian memegang kepalanya dan berlindung.

Kelompok Jihad Islam menduga sniper itu anggota sayap militer kelompok Saraya al-Quds.

"Serangan kelompok itu tidak terhindarkan setelah petugas (IDF) menembak para demonstran, karena darah kami tidak murah," kata juru bicara Jihad Islam Palestina, Daoud Shehab, kepada Al-Mayadeen, dikutip Times of Israel, Senin (4/2/2019).

Dia mengatakan tujuan dari perekaman video itu adalah untuk mengungkap beberapa pelanggaran harian militer Israel terhadap hak asasi manusia paling mendasar warga Palestina.

"Aada konsensus di antara faksi-faksi Palestina dalam menanggapi setiap agresi Israel," ujar Shehab.

Tentara Israel yang terluka di bagian kepala telah dibawa ke Pusat Medis Soroka Beerhsheba untuk dirawat. Menurut pihak medis, luka di kepalanya dibalut, dan dia dibolehkan pulang beberapa jam kemudian.

Serangan yang terjadi di tengah ketegangan yang sudah meningkat tersebut membuat Israel mengancam akan meluncurkan perang baru di Gaza. Penguasa Jalur Gaza kemudian mengecam penembakan itu dan meluncurkan penyelidikan untuk menentukan siapa di belakangnya.

Menanggapi serangan sniper tank IDF menghancurkan pos pengamatan milik Hamas di Gaza timur, dekat kamp pengungsi el-Bureij. Beberapa jam kemudian, Angkatan Udara Israel menargetkan situs Hamas lainnya di daerah kantong pantai.

Menurut Hamas, salah satu pasukannya tewas dalam serangan tank Israel dan dua anggotanya yang lain terluka.

Pada hari Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Hamas bahwa militernya akan meluncurkan serangan kecuali kekerasan di sepanjang perbatasan Gaza berakhir. Menurutnya, serangan tak akan mempedulikan pemilu Israel yang akan digelar 9 April mendatang.

"Saya ingin mengklarifikasi; Jika di Gaza yang sunyi tidak dilestarikan, kita akan tahu bagaimana membuat keputusan, bahkan selama pemilu, dan tidak akan ragu untuk bertindak," katanya dalam pertemuan kabinet mingguan.

Pesan serupa juga dikirim ke kelompok-kelompok militan Gaza melalui para mediator, termasuk Mesir.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.0081 seconds (0.1#10.140)