Kasus DBD di Blitar Semakin Parah, Lima Orang Meninggal Dunia

Kamis, 07 Februari 2019 - 16:21 WIB
Kasus DBD di Blitar Semakin Parah, Lima Orang Meninggal Dunia
Mulai 1 Januari hingga 6 Februari 2019, jumlah kasus sudah mencapai 307 kasus, dengan 5 di antaranya meninggal dunia di Blitar. Foto/Dok
A A A
BLITAR - Kasus demam berdarah dengeue (DBD) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim) semakin parah. Dari hari ke hari terus meningkat pengidap DBD.

Mulai 1 Januari hingga 6 Februari 2019, jumlah kasus sudah mencapai 307 kasus, dengan 5 di antaranya meninggal dunia.

"Penderita didominasi anak anak. Dari 5 penderita yang meninggal dunia, 4 diantaranya berusia dibawah 15 tahun, "ujar Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti kepada wartawan Kamis (7/2/2019). (Baca juga: DBD Mewabah, Wabup Jombang Intruksikan PSN Serentak)

Melalui laporan puskesmas, dinkes terus melakukan update data selama 24 jam. Dari seluruh data kasus DBD yang terhimpun, diketahui ada empat kecamatan sebagai penyumbang terbesar. Keempatnya adalah Kecamatan Kanigoro, Srengat, Udanawu dan Ponggok.

Menurut Krisna, rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor pemicu. Faktanya, dari seluruh rumah di Kabupaten Blitar, hanya 51 persen yang bebas jentik. Informasi ini diketahui dari survei kebersihan yang digelar mulai awal tahun 2018 sampai sekarang. (Baca juga: Waspadalah, Wabah DBD Tak Hanya Terjadi Musim Hujan)

"Selain itu kasus yang ada ini adalah siklus lima tahunan, "kata Krisna. Sebagai upaya pembasmian sekaligus pencegahan, dinkes sudah melakukan lebih dari 70 kali fogging. Pengasapan dilakukan merata di seluruh kecamatan.

Selain fogging, sosialisasi pentingnya program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terus digencarkan. "Kami tidak henti hentinya meminta masyarakat untuk melakuan PSN di lingkungannya masing masing," papar Krisna.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8200 seconds (0.1#10.140)