Anarkis dan Ganggu Keamanan, Marinir Bubarkan Masa Pendukung Capres

Kamis, 07 Februari 2019 - 19:24 WIB
Anarkis dan Ganggu Keamanan, Marinir Bubarkan Masa Pendukung Capres
Ratusan massa aksi dibubarkan Satgas Pengamanan Pemilu 2019 Marinir untuk Wilayah Timur, Kamis (07/2/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Ratusan massa pendukung dan simpatisan capres-cawapres yang bertindak anarkis dan melawan petugas, akhirnya kocar-kacir saat pasukan prajurit Marinir datang.

Pasukan elit TNI AL tersebut, tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Pemilu 2019 Marinir untuk Wilayah Timur. Tindakan tegas diambil pasukan ini, karena massa sudah tidak bisa dikendalikan.

Massa yang datang bertubi-tubi ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu, memprotes penyelenggara pemilu yang mereka nilai secara sepihak telah terjadi kecurangan.

Mereka memaksa KPU agar melakukan pemilihan ulang. "KPU Curang, kami menuntut pemilihan ulang," teriak orator aksi.

Aksi anarkis itu dipicu tidak adanya penjelasan terkait isu kecurangan. Massa yang menuntut adanya pencoblosan ulang, juga tidak dipenuhi panitia.

Melihat kondisi tersebut, personel pengamanan dari Brimob Polda Jatim, berusaha meredam dengan cara persuasif. Namun, massa yang jumlahnya sangat banyak semakin sulit dikendalikan, dan bertindak beringas.

Anarkis dan Ganggu Keamanan, Marinir Bubarkan Masa Pendukung Capres


Akhirnya, kekuatan Brimob Polda Jatim mendapatkan dukungan dari Satgas Pengamanan Pemilu 2019 Marinir untuk Wilayah Timur, untuk meredam aksi anarkis massa tersebut.

Di bawah pimpinan Mayor Mar. Eko Budi Prasetyo, Satgas Pengamanan Pemilu 2019 Marinir untuk Wilayah Timur bergerak menuju kantor KPU untuk memberikan bantuan perkuatan pengamanan Brimob Polda Jatim.

Setibanya di kantor KPU, Satgas Pengamanan Pemilu 2019 Marinir untuk Wilayah Timur, langsung membentuk formasi untuk meredam massa yang bertindak anarkis.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Satgas Pengamanan Pemilu 2019 Marinir untuk Wilayah Timur, berhasil mengendalikan situasi dan membubarkan massa demonstran.

Ketua Wasit dan Pengendali (Kawasdal) Letkol Mar. Arianto Lumban Gaol, mengatakan kejadian tersebut merupakan simulasi Pengamanan Pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2019.

Kegiatan ini untuk membekali prajurit Korps Marinir TNI AL, supaya memiliki kemampuan dan keterampilan yang handal, sehingga selalu siap siaga dalam kondisi apapun.

"Supaya siap saat melaksanakan tugas membantu Polri, dan pemerintah daerah dalam pengamanan Pemilu Legislatif dan Presiden 2019," Arianto di Bhumi Marinir Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (7/2/2019).
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5086 seconds (0.1#10.140)