Mahasiswa Stikom Surabaya Ciptakan Pendingin Susu Otomatis
A
A
A
SURABAYA - Mahasiswa Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, Gita Adi Putranto, membuat alat bantu proses pendinginan susu hasil posteurisasi secara otomatis.
Alat itu dirancang untuk meminimalisir campur tangan manusia saat proses pendinginan.Gita Adi Putranto mengatakan, rancang bangun pendingin susu hasil posteurisasi ini menggunakan metode water cooling system.
Panas dari susu dialirkan ke radiator pendingin menggunakan air. Susu awalnya dipanaskan pada bagian atas, lalu turun ke pendingin dan langsung masuk ke packaging.
"Konsepnya ini mengusung dari radiator mobil," katanya kepada sindonews.com Kamis (14/2/2019). Dengan memanfaatkan alat tersebut, proses pendinginan susu lebih cepat dari pada manual, yakni selisih 5 jam 55 menit.
"Susu yang dibiarkan di panci, menurut hasil yang saya coba itu 7 jam,"ujarnya.
Selain bisa mempercepat pendinginan, hasil produksi susu diklaim lebih steril. "Misal, kalau yang lagi mengolah sedang pilek, itu kan bahaya,"tutur mahasiswa S-1 sistim komputer ini.
Alat tersebut sengaja Ia rangkai sederhana dan mudah dipindah-pindah tempat, karena memang diperuntukkan untuk industri menengah ke bawah seperti UKM atau Koperasi Unit Desa (KUD).
"Karena alat ini menggunakan air yang melimpah, kalau panas air tinggal ganti air yang dingin,"pungasnya.
Alat itu dirancang untuk meminimalisir campur tangan manusia saat proses pendinginan.Gita Adi Putranto mengatakan, rancang bangun pendingin susu hasil posteurisasi ini menggunakan metode water cooling system.
Panas dari susu dialirkan ke radiator pendingin menggunakan air. Susu awalnya dipanaskan pada bagian atas, lalu turun ke pendingin dan langsung masuk ke packaging.
"Konsepnya ini mengusung dari radiator mobil," katanya kepada sindonews.com Kamis (14/2/2019). Dengan memanfaatkan alat tersebut, proses pendinginan susu lebih cepat dari pada manual, yakni selisih 5 jam 55 menit.
"Susu yang dibiarkan di panci, menurut hasil yang saya coba itu 7 jam,"ujarnya.
Selain bisa mempercepat pendinginan, hasil produksi susu diklaim lebih steril. "Misal, kalau yang lagi mengolah sedang pilek, itu kan bahaya,"tutur mahasiswa S-1 sistim komputer ini.
Alat tersebut sengaja Ia rangkai sederhana dan mudah dipindah-pindah tempat, karena memang diperuntukkan untuk industri menengah ke bawah seperti UKM atau Koperasi Unit Desa (KUD).
"Karena alat ini menggunakan air yang melimpah, kalau panas air tinggal ganti air yang dingin,"pungasnya.
(vhs)