Nekat Gabung ISIS, Gadis Inggris Ini Kini Punya 2 Anak dan Ingin Pulang

Jum'at, 15 Februari 2019 - 07:46 WIB
Nekat Gabung ISIS, Gadis Inggris Ini Kini Punya 2 Anak dan Ingin Pulang
Shamima Begum. Foto/Istimewa
A A A
DAMASKUS - Shamima Begum, remaja putri asal Inggris nekat bergabung dengan ISIS kini menyesali.Di kamp pengungsi dia telah memiliki 2 anak dan kini mengandung anak ketiga.

Gadis muda itu telah melahirkan dua anak ketika hidup di bawah kekhalifahan ISIS dan sekarang tengah mengandung anak ketiga di kamp pengungsi.

Shamima Begum adalah satu dari tiga remaja putri asal Inggris yang nekat melarikan diri dari rumah untuk bergabung dengan ISIS pada usia 15 tahun, empat tahun lalu.

"Saya bukan anak sekolah yang berusia 15 tahun dan konyol yang melarikan diri dari Bethnal Green empat tahun lalu," katanya.

Shahima pun menuturkan jika ia telah kehilangan dua buah hatinya karena sakit saat hidup bersama kelompok ekstrimis itu. Ketakutan kehilangan anak ketiga pun kini menghigapinya.

Ia pun mengungkapkan bahwa kematian anak-anaknya adalah alasan dia melarikan diri dari kelompok teror yang hampir hancur itu.

"Pada akhirnya, saya tidak tahan lagi," katanya kepada The Times yang dinukil Sputnik, Kamis (14/2/2019).

"Saya tidak bisa menerimanya. Saya juga takut kalau anak yang akan saya lahirkan akan mati seperti anak-anak saya yang lain jika saya tetap tinggal. Jadi saya melarikan diri dari kekhalifahan. Sekarang yang ingin saya lakukan hanyalah pulang ke rumah di Inggris," tuturnya.

Begum menikahi Yago Riedijk, seorang mualaf Belanda tidak lama setelah datang ke kota Raqqa. Dia lantas dituduh memata-matai ISIS dan disiksa, tetapi berhasil menyelamatkan diri dari eksekusi dan bertahan hidup.

Begum mengatakan dia terakhir kali melihat suaminya dua minggu lalu, ketika pasangan itu melarikan diri dari Baghuz, Suriah, salah satu benteng terakhir kelompok teror itu.

"Riedijk menyerah kepada sekelompok pejuang Suriah," ujarnya.

Gadis berusia 19 tahun itu mengatakan ia tahu apa yang dipikirkan semua orang di rumah tentang dirinya karena ia telah membaca semua yang ditulis tentang dirinya secara online. Meski begitu, dia bilang dia hanya ingin pulang untuk mempunyai anak.

"Itu saja yang saya inginkan saat ini. Saya akan melakukan apa saja yang diperlukan hanya untuk bisa pulang dan tinggal dengan anak saya," ucapnya.

Departemen Dalam Negeri Inggris mengatakan tidak mengomentari kasus individu, menambahkan bahwa siapa pun yang kembali dari wilayah Inggris harus menghadapi penyelidikan pidana.

"Setiap orang yang kembali dari mengambil bagian dalam konflik di Suriah atau Irak harus diselidiki oleh polisi untuk mengetahui apakah mereka telah melakukan pelanggaran pidana, dan untuk memastikan bahwa mereka tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional kita," tutur Menteri Keamanan Ben Wallace.

Begum adalah salah satu dari sekelompok gadis yang melarikan diri dari Inggris pada tahun 2014. Seorang gadis, Kadiza Sultana, diyakini telah tewas dalam serangan udara. Namun Begum mengatakan seorang gadis ketiga, Amira Abase, bersama dengan yang keempat, yang bergabung dengan ISIS setahun sebelumnya, dikabarkan masih hidup, The Times melaporkan.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8777 seconds (0.1#10.140)