Musim Hujan, Tanjung Perak Jazz Dialihkan ke Gunawangsa Tidar Mall

Selasa, 19 Februari 2019 - 06:05 WIB
Musim Hujan, Tanjung Perak Jazz Dialihkan ke Gunawangsa Tidar Mall
Mus Mujiono dan manajemen Surabaya Entertainer Club (SEC), usai memberikan keterangan pers di Studio SEC, Bendul Merisi Surabaya, Senin (18/2/2019). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Perhelatan spektakuler Tanjung Perak Jazz Festival (TPJF), yang rencananya digelar di tepi laut Tanjung Perak, dialihkan ke Mall Gunawangsa Tidar Surabaya.

Pagelaran TPJF ini, akan dilangsungkan pada 10 Maret 2019 mendatang. Ketua pelaksana TPJF FX Boy mengatakan, pengalihan tersebut semata-mata faktor keamanan, mengingat saat ini masih musim penghujan.

"Kan di sana rencananya out door, kawatir kalau hujan malah bagaimana," katanya pada Sindonews, Senin (18/2/2019) malam. Sedangkan TPJF di tepi laut rencanya akan dilaksanakan tahun depan.

(Baca juga: Tanjung Perak Jazz Bakal Meriahkan Hari Musik Nasional 2019 )

Menurutnya, dimanapun tempat festival jazz itu dilaksanakan tidak menjadi persoalan bagi para Jazzer. Apalagi Surabaya merupakan pintu gerbang musik jazz masuk Indonesia.

"Waktu bu Indah Kurnia memerintahkan saya lihat di Gunawangsa Tidar, saya langsung setuju. Di sana Lobbynya bagus, ruangannya ber-ac, apalagi parkirnya bisa muat 700 mobil," ucapnya.

TPJF merupakan pagelaran Jazz untuk memperingati Hari Musik Nasional. Event Jazz akbar pertama di Kota Surabaya ini, akan dimeriahkan oleh penampilan grup-grup musik dari Surabaya dan sekitarnya.

Mereka yang akan tampil antara lain, Surabaya All Star, Fussion Jazz Community (FJC), Unesa Big Band, Yudi Barlean (Korek Jazz), Dhany Ugik Trio (Malang Jazz), Sony & Friends (Jombang Jazz), Agung & Friends (Jombang Jazz).

Selain itu, juga akan hadir artis-artis ibu kota yakni Mus Mujiono, Nita Aartsen, R.I.M.A, Barry Likumahua, Ivan Saba, dan lainnya juga bakal tampil.

(Baca juga: Bumikan Literasi Keuangan di Kampus, OJK Hadir Lewat Jazz )

Musisi Jazz Indonesia, Mus Mujiono mengaku bangga dengan dihelatnya TPJF. Apalagi musisi-musisi Jazz hebat di ibu kota kebanyakan dari Surabaya. "Hampir 90 persen itu orang Surabaya," kata dia.

Bahkan Ia mengajak anaknya untuk memperkenalkan Jazzer-jazzer yang ada di Surabaya. "Ini loh Surabaya, ini cikal bakal bapaknya berjuang di Jazz," tuturnya bangga. Nono mengawali main musik di Poras kawasan Tanjung Perak dengan bayaran 500 rupiah.

Ia berharap, Tanjung Perak Jazz nantinya bisa semarak karena Tanjung Perak adalah cikal bakal masuknya Jazz di Indonesia. "Ini event tidak main-main karena punya historinya. Dengan perasaan bangga saya datang kesini," tukasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.4647 seconds (0.1#10.140)