Dirayu Korbannya, Begal Ojek Mobil Online Batal Lakukan Aksinya

Selasa, 19 Februari 2019 - 19:09 WIB
Dirayu Korbannya, Begal Ojek Mobil Online Batal Lakukan Aksinya
Pelaku aksi begal mobil online yang ditangkap aparat Polres Tulungagung. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
TULUNGAGUNG - Berbekal tali dan kain yang dibasahi pembius, Dhimas Riski Susilo (22) warga Desa Kauman, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, nekad membegal ojek online.

Leher sopir ojek online, yakni Nono Araldiarto (41) warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, dijeratnya dengan tali. Dalam keadaan terengah-engah, mulut Nono dibekap dengan kain mengandung obat bius.

Korban pun pingsan seketika. "Begitu pingsan, pelaku langsung menguasai mobil korban," ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar, saat menjelaskan kronologis kejadian, Selasa (19/2/2019).

Aksi kejahatan itu berlangsung Jumat (15/2/2019) dini hari di kawasan persawahan Desa Bungur, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung. Oleh Dhimas, Nono diikat di kursi belakang.

Di tengah perjalanan di kawasan Blitar, reaksi obat bius yang berasal dari bunga kecubung habis. Nono siuman dan sadar telah menjadi korban kejahatan. "Pelaku membawa korban ke arah Blitar," terang Tofik.

Sepanjang perjalanan Nono berusaha "merayu" pelaku. Nono memohon untuk tidak dibunuh karena anaknya masih kecil-kecil. Dia juga menghiba mobilnya untuk tidak dibawa, sekaligus mengingatkan pelaku akan ditangkap aparat.

"Mendengar omongan korbannya pelaku menggagalkan niatnya," kata Tofik. Korban dan mobil Honda Brionya ditinggalkan di pinggir jalan raya Kabupaten Blitar.

Namun sebelum naik kendaraan umum menuju Malang, pelaku mengambil dompet dan hp korban. Begitu lepas, korban langsung melaporkan ke kepolisian setempat.

Melalui pelacakan di perusahaan ojek online, pelaku berhasil ditangkap. Yang bersangkutan ditangkap di salah satu warung kopi di Tulungagung.

Dari tangan pelaku petugas mengamankan sebotol cairan ramuan kecubung yang digunakan untuk membius. Kemudian juga HP milik korban.

Menurut Tofik, pelaku menyesali perbuatannya. Dia mengatakan terpaksa melakukan kejahatan karena terbentur kebutuhan ekonomi. "Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal 365 KUHP dengan ancaman 9 tahun penjara," jelasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5745 seconds (0.1#10.140)