Aksi Heroik Driver Taksi Online Merelakan Mobilnya Jadi Tempat Persalinan

Kamis, 21 Februari 2019 - 05:40 WIB
Aksi Heroik Driver Taksi Online Merelakan Mobilnya Jadi Tempat Persalinan
Imam Suachadi (kedua kanan) dan Sandy Eko Prasetyo (kiri) bersama Head Of Corporate Affairs Go-Jek wilayah Jateng, DIY, Jatim, Bali dan Nusa Tenggara. Foto SINDOnews/A Antoni
A A A
SEMARANG - Driver Go-Jek Imam Suachadi (50) tak menyangka mobil Daihatsu Sigra yang biasa digunakan untuk mencari penumpang bakal menjadi tempat persalinan.

Bagaimana bisa terjadi?. Kejadian itu berawal saat Imam menerima order penumpang atas nama Sandy Eko Prasetyo (33) sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu 9 Februari 2019. Dalam ordernya, Sandy minta dijemput di alamat Cemara I, Banyumanik, dengan tujuan ke RS Banyumanik.

Namun, setibanya di lokasi penjemputan betapa kagetnya Imam. Ia melihat Sandy berdiri di pinggir jalan dan istrinya yang bernama Febriana Kristi Ningrum sedang hamil 9 bulan tampak tergeletak disamping sepeda motor.

Saat itu ketuban belum pecah, namun sudah menunjukan tanda-tanda akan melahirkan. “Pak tolong antar ke Rumah sakit istri saya mau melahirkan,” ungkap Imam menirukan ucapan Sandy, Rabu (20/2/2019)

Sebenarnya pada order awal dengan tujuan ke RS Banyumanik, namun karena kondisi darurat, Sandy meminta Imam mengantarkannya ke RS Hermina yang jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari lokasi.

Setelah Febriana masuk ke dalam mobil, Imam pun langsung tancap gas. Karena masih dini hari, jalanan tampak lengang sehingga Imam bisa memacu kendaraanya agar cepat sampai di RS Hermina.

“Selama perjalanan mbaknya (Febrina) terus berteriak kesakitan dan minta cepat. Sambil nyetir saya coba menenangkan dia dengan minta untuk atur nafas,” ungkapnya.

Setibanya di rumah sakit, Ia langsung memakirkan mobilnya tepat di depan pintu UGD. Karena sang suami masih tertinggal di belakang, Imam langsung memanggil Dokter dan perawat untuk memberikan pertolongan. Ketika itu, ternyata ketuban sudah pecah dan kepala sang jabang bayi sudah keluar.

Tindakan darurat akhirnya diambil oleh dokter dengan melakukan proses persalinan di dalam mobil, karena tidak memungkinkan untuk mengangkat sang Ibu dalam kondisi seperti itu.

“Alhamdulillah bayinya lahir dengan selamat dan Ibunya juga tidak dalam kondisi yang sangat baik,” ucap Imam.

Karena merasa tugasnya sudah selesai, Imam menyelesaikan pekerjaanya dan langsung dapat order baru. Dia pun bergegas membersihkan mobilnya dari air ketuban dan darah dengan tisu kering maupun tisu basah. Imam pun meninggalkan rumah sakit meski belum mendapatkan imbalan dari penumpang.

“Saya tak mengambil imbalannya karena merasa bukan semata mata mencari uang. Ya bisa memberikan pertolongan adalah kebanggaan tersendiri,” ujarnya.

Menurut Sandy, ketika itu dia sudah menyampaikan kepada driver (Imam) untuk menunggu sebentar karena dirinya mau mengurus administrasi, tapi saat kembali ternyata yang bersangkutan sudah tidak ada. Sehingga dia belum sempat membayar.

Dia menceritakan, sejak pukul 02.00 WIB saat itu istriya sudah merasakan sakit mau melahirkan. Dirinya sudah berupaya ke beberapa klinik persalinan namun semuanya tutup. Dan di tengah jalan istrinya sudah benar-benar tidak bisa menahan karena bayi sudah mau keluar.

“Klinik pertama dokternya sakit dan hanya ada dua perawat, klinik kedua sudah tutup. Saat perjalanan menuju rumah sakit istri saya sudah tidak kuat dan minta turun dari sepeda motor, saat itulah saya langsung order Go-Jek karena istri sudah bener-bener lemas,” papar Sandy.

Sandy mengaku, sangat beruntung mendapatkan driver Go-Jek seperti pak Imam yang sudah membantu istrinya hingga melahirkan anak pertamanya yang diberi nama Adysa Atlana Hadinata. “Beliau membantu mulai dari menganggakt istri saya, sampai mobilnya direlakan digunakan untuk tempat persalinan, saya berhutang budi sama pak Imam,” timpalnya.

Merasa berutang budi kepada Imam, Sandy berusaha mencarinya untuk sekedar mengucapkan terima kasih, namun karena dia tidak punya nomor kotak Imam, dia pun menuliskan ceritanya itu ke media sosial supaya dapat bertemu.

Kisahnya itu rupanya dibagikan oleh orang, baik melalui Facebook,Twitter dan Instagram, yang akhirnya sampai ke telinga manajeman Go-Jek.

Manajemen Go-Jek pun mengapresiasi Imam yang sudah dengan tulus dan ikhlas membantu pelanggan. Sandy dan Imam pun dipertemukan di sebuah resto Semarang, Rabu (20/2/2019).

Dalam kesempatan itu, jasa Imam diapresiasi dengan diberikan penghargaan berupa langganan program Go-Jek swadaya yakni asuransi Pasarpolis dan asuransi kesehatan Allianz selama 3 tahun.

“Kami berharap apresiasi ini bisa memberikan tambahan semangat bagi Pak Imam untuk terus bekerja keras dengan tulus menjadi driver Go-Jek, selalu membantu sesama dan selalu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan,” kata Head Of Corporate Affairs Go-Jek wilayah Jateng, DIY, Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Alfianto Domy Aji.
(sms)
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6916 seconds (0.1#10.140)