TKD Bantah Ada Penghadangan Massa ke Sandi dan Prabowo saat di Jatim

Jum'at, 22 Februari 2019 - 16:52 WIB
TKD  Bantah Ada Penghadangan Massa ke Sandi dan Prabowo saat di Jatim
Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin. (Foto: iNews.id/Ihya Ulumuddin)
A A A
SURABAYA - Ketua Tim Pemenangan Daerah (TKD) Jawa Timur Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin membantah ada penghadangan kampanye Prabowo maupun Sandiaga Uno saat di Jawa Timur.

Kalaupun ada aksi itu adalah penyambutan biasa. Tidak menghadang, apalagi mencekal.
Penegasan ini disampaikan Machfud lantaran ada opini yang sengaja digiring untuk menyudutkan tim pasangan calon 01.

Bahwa mereka sengaja mengerahkan massa untuk membuat aksi saat Prabowo maupun Sandi datang di Jawa Timur. "Apa yang terjadi di Bulak-Kenjeran beberapa hari lalu adalah bentuk penyambutan, walau berbeda. Sebab, di sana memang basis pendukung Pak Jokowi," katanya, Jumat (22/2/2019).

Lagipula, lanjut Machfud, tidak ada keributan di acara tersebut. Para peserta aksi juga berada di pinggir jalan. Tetap mempersilakan capres Prabowo Subianto mengikuti acara. "Lihat saja, tidak ada pelarangan. Acara juga masih berlangsung," kata mantan Kapolda Jatim ini.

Machfud juga memastikan, aksi penyambutan tersebut juga dilakukan spontan oleh masyarakat. Tidak ada pengerahan, apalagi massa bayaran sebagaimana dituduhkan. "Di sana itu markas PDI. Markas pendukungnya Pak Jokowi. Jadi begitu tahu ada calon lain datang, mereka spontan menyambut," katanya.

Kasus serupa, kata Machfud juga terjadi di wilayah lain di Jawa Timur, seperti Bojonegoro, Tuban, Sampang dan Malang beberapa waktu lalu. "Maka, janganlah membangun narasi keliru dan menyesatkan," katanya.

Seperti diketahui, Cawapres Sandiaga Uno disambut spanduk dukungan Jokowi-KH Ma'ruf Amin saat datang di Tuban dan Bojonegoro. Kasus serupa juga terjadi saat Prabowo datang di Bulak-Kenjeran Surabaya.

Akibat aksi ini, Sandi berkoar bahwa dirinya dicekal di beberapa tempat, seperti disampaikan Sandi saat berkunjung ke Situbondo beberapa hari lalu.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8822 seconds (0.1#10.140)