Peringkat Apple Melorot ke-17, Bukan Lagi Perusahaan Terinovatif Dunia

CUPERTINO - Steve Jobs meluncurkan iPhone pada 29 Juni 2007 meluncurkan iPhone, teknologi kecil yang mengubah dunia.

Tahun-tahun berlalu dan dunia melihat evolusi smartphone menjadi sesuatu yang jauh lebih kuat, lebih cerdas dan mampu dari Apple iPhone pertama.

Perusahaan berbasis di Cupertino itu lalu mengubah fokusnya saat pada peningkatan produk daripada mengubah industri dengan perangkat inovatif baru. Hal itu tercermin dalam daftar Perusahaan Paling Inovatif 2019 dalam Fast Company.

Majalah ini memiliki peringkat dengan 50 perusahaan inovatif teratas yang terdaftar berdasarkan seberapa inovatif mereka selama setahun terakhir. Dengan catatan, penilaiannya menurut penilaian perusahaan itu sendiri.

Laman Giz China menyebutkan, perusahaan raksasa itu berada di tempat pertama pada 2018 lalu karena merilis AirPods dan iPhone X. Daftar ini dibuat pada awal tahun lalu dan majalah ini mempertimbangkan desain baru yang diperkenalkan dengan iPhone X, takik, dan Apple.

FaceID dinilai sebagai teknologi pemindaian wajah yang lebih aman di smartphone. Anda mungkin tidak setuju bahwa iPhone X adalah pengubah permainan, tapi setelah dirilis memang banyak pabrikan smartphone global yang mengekor dengan teknologi takik dan Face Scanning.

Namun pada 2018, penyegaran kecil yang merupakan iPhone XS menunjukkan minat terakhir perusahaan dalam membawa sesuatu yang inovatif ke pasar. Ini kemudian membuat posisi Apple melorot ke posisi 17 di daftar 2019.

Supaya ada dalam daftar ini, sebuah perusahaan perlu memiliki setidaknya satu inovasi. Nah Fast Company telah memilih chip bionik A12 Apple, sebagai hal terbesar dari iPhone 2018.

Chipset-nya memang sangat kuat, tapi ECG (Electrocardiogram) pada fitur Apple Watch Series 4 jauh lebih penting dan inovatif. Tetapi sayangnya, majalah ini berbeda pandangan.

Tahun ini yang memuncaki daftar adalah perusahaan yang sepertinya belum pernah Anda dengar, yaitu Meituan Dianping dan diikuti oleh Grab. Kedua aplikasi ini digunakan oleh ratusan juta pengguna di Asia, menyediakan banyak layanan, dari operasi keuangan hingga tiket film.