Risma Ingin Pencak Silat Jadi Solusi Sembuhkan Kecanduan Narkoba

Minggu, 19 Agustus 2018 - 12:51 WIB
Risma Ingin Pencak Silat Jadi Solusi Sembuhkan Kecanduan Narkoba
Atraksi spektakuler HUT RI Ke-73 Persatuan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong (PPS BETAKO) Merpati Putih di halaman Mall Ciputra Word, Kota Surabaya, Minggu (19/82018).Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Pencak Silat merupakan warisan kebudayaan asli Indonesia. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ingin ilmu bela diri dapat diterapkan untuk anak-anak yang kecanduan narkoba.

Metode pengobatannya melalui latihan pernafasan agar sembuh. Dalam bela diri, latihan pernafasan sangat membantu. “Mari kita gunakan ilmu yang sudah diturunkan nenek moyang untuk membuat anak-anak kita lebih sehat. Saya yakin itu bisa,” ujar Risma saat datang di Atraksi Spektakuler HUT RI Ke-73 Persatuan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong (PPS BETAKO) Merpati Putih di halaman Mall Ciputra Word, Kota Surabaya, Minggu (19/82018).

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (bappeko) itu meminta ilmu bela diri yang sudah dipelajari bukan untuk bergaya atau menyakiti orang lain.

Ilmu bela diri yang sudah dimiliki harus dipertahankan untuk kebaikan nusa dan bangsa sehingga negara bisa berjaya. Semua ini mampu mempererat persatuan dan kesatuan antar sesama umat manusia.

“Kita punya khasanah tradisional yang luar biasa. Kita punya budaya untuk membantu orang lain atau menjaga diri kita sendiri. Wujudkan serta pertahankan itu semua,” jelas perempuan yang juga alumni merpati putih tersebut.

Ilmu bela diri merpati putih, katanya, dinilai ampuh menyembuhkan penyakit, seperti yang pernah dialami Risma. Dengan latihan pernafasan, dirinya mengaku sembuh dari penyakit asma.

“Ilmu ini murni olah pernafasan tidak memakai magic dan kalau rutin dilatih maka penyakit bisa disembuhkan,” ungkapnya.

Ketua Pengurus Merpati Putih Surabaya Ari Kusdianto menjelaskan, atraksi spektakuler ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi semarak kemerdekaan RI, pembinaan mental, spritual, mempertahakan kebudayaan sekaligus menanamkan nilai kebangsaan bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga Surabaya.

“Ilmu yang kami miliki bukan pamer kekuatan, melainkan untuk membantu orang lain," ujar Ari.

Atraksi ini, lanjutnya, diikuti 200 orang yang terdiri dari beberapa kelompok latihan cabang Surabaya seperti kelompok latihan ITS, Unair, Untag, Satpol PP, Armada Timur, Marinir serta kelompok cabe rawit. Adapun cabang dari luar Surabaya yang turut mendukung seperti Malang, Probolinggo dan Pasuruan.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1051 seconds (0.1#10.140)