Warga Kota Pahlawan Surabaya, Diajak Menabung Sampah

Senin, 20 Agustus 2018 - 07:00 WIB
Warga Kota Pahlawan Surabaya, Diajak Menabung Sampah
Warga Jalan Simo Jawar RW 10, Kota Surabaya, mulai menabung sampah di Bank Sampah, untuk menambah pendapatan keluarga, dan menjaga kebersihan lingkungan. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Sampah, selalu menjadi masalah di kota-kota maju. Untuk menemukan nilai lebih, warga Kota Surabaya, diajak bersama-sama untuk menabung lewat sampah.

Melalui gerakan menabung sampah ini, mereka bisa mendulang banyak keuntungan, layaknya menabung di bank.

Program Bank Sampah Simo Jawar, yang berlokasi di Jalan Simo Jawar RW 10 Kota Surabaya, menjadi salah satu contoh yang akan dikembangkan.

Program bank sampah tersebut, merupakan hasil pengabdian kepada masyarakat dari mahasiswa Fakultas Teknik Mesin, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS).

Dosen Fakultas Mesin ITATS, Eki Noviana Renti menuturkan, program bank sampah Simo Jawar ini, merupakan ide dari salah satu mahasiswanya yang peduli terhadap lingkungan.

Program Kretifitas Mahasiswa (PKM) tersebut, merupakan hasil kerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).

"Ini bermula pengajuannya pada 2017. Waktu itu pembentukan ide untuk bank sampah. Kemudian, tahun selanjutnya dilaksanakan realisasi gagasan itu di masyarakat," ujar Eki.

Dia melanjutkan, dengan adanya program bank sampah ini, perekonomian warga sekitar bisa lebih meningkat. Selain itu, warga bersama pemerintah bisa saling bersinergi untuk mengelolah sampah menjadi hal yang lebih bermanfaat.

Dengan kebiasaan untuk menabung sampah, maka masyarakat bisa terdidik untuk mengelola sampah dengan baik. "Harapannya, perekonomian warga meningkat. Kita juga ingin membantu semangat merdeka dari sampah, yang sudah dilakukan di Kota Surabaya," ungkapnya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan. Jika masyarakat bisa mengelolah dan memanfaatkan sampah dengan baik, maka akan menjadi nilai ekonomis.

"Jika sampah-sampah itu dikumpulkan dengan baik, dikelola dengan baik, maka itu ada harganya," ujar orang nomor satu di Kota Surabaya ini.

Pemkot pun terus berupaya untuk menekan keberadaan sampah yang terus meningkat, seiring pertumbuhan jumlah penduduk maupun pendatang.

Saat ini, pihaknya telah memiliki beberapa program yang sudah dijalankan. Salah satunya, kegiatan Green and Clean, Merdeka dari Sampah, Rumah Kompos dan Bank Sampah.

"Semuanya sekarang bisa menabung tidak hanya dengan uang. Masyarakat bisa menabung dengan sampah. Nanti dikumpulkan di bank sampah, ditimbang, dan dijual," tegasnya.

Bahkan, lanjut Risma, untuk mengurangi jumlah tumpukan sampah, Pemkot Surabaya menerapkan teknologi waste to energy, baik skala kecil yaitu PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah), hingga skala besar dengan metode sanitary landfill. Yakni, teknologi gasifikasi untuk pengolahan sampah menjadi energi listrik.

"Saat ini, baru Kota Surabaya, di Indonesia yang sampahnya dimanfaatkan jadi listrik. Karena itu, ayo mulai mengelolah sampah, jangan sampai sampah itu terbuang tidak ada gunanya," katanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2062 seconds (0.1#10.140)