Tim HIPMI PT Universitas Jember Juara II di International FEMFest 2.0

Rabu, 27 Februari 2019 - 13:16 WIB
Tim HIPMI PT Universitas Jember Juara II di International FEMFest 2.0
Tim HIPMI PT Universitas Jember berfose usai menerima pemberian hadian pada Internasional Fakultas Ekonomi dan Manajemen Festival 2.0. Foto/Ist
A A A
JEMBER - Ingin minum kopi rasa coklat yang sedap, tapi juga butuh masker wajah yang bisa membuat tampilan makin cantik?

Kini tidak perlu bingung, sebab trio Muhammad Alvian Alfaridzi, Yovian Bugarianda dan Siti Yolanda Rahman, tiga mahasiswa Universitas Jember sudah memproduksi Chocomua. Chocomua adalah produk yang memiliki dua fungsi, sebagai minuman dan masker wajah sekaligus.

Ide mereka bertiga turut serta dalam International Fakultas Ekonomi dan Manajemen Festival 2.0 yang digelar oleh Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Universitas Darussalam, Gontor, Ponorogo. Hasilnya, Alvian, Yovian dan Yolanda meraih juara kedua dalam lomba kompetisi bisnis tersebut. Juara pertama diraih tim Universitas Gadjah Mada, sementara juara ketiga dibawa pulang ke Malang oleh tim Universitas Brawijaya.

“Ide awalnya berangkat dari bagaimana meningkatkan nilai bisnis kopi dan coklat yang merupakan hasil perkebunan andalan Jember. Harapannya jika diolah terlebih dahulu maka harganya bakal naik dibandingkan jika dijual mentahan saja,” ujar Alvian yang merupakan ketua tim.

Alvian dan Yovian adalah mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sementara Yolanda kuliah di Program Studi Administrasi Bisnis FISIP. Mereka bertiga adalah anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Jember (HIPMI PT UNEJ).

Organisasi yang mendidik dan membina mahasiswa Universitas Jember yang berminat jadi pengusaha, di bawah binaan HIPMI Jember. Ketiganya menyempatkan diri berkunjung ke Bagian Humas dan Protokol Universitas Jember di sela-sela kesibukan kuliah Rabu (26/2/2019).
Tim HIPMI PT Universitas Jember Juara II di International FEMFest 2.0

Ketiganya lantas putar otak mencari cara bagaimana memanfaatkan kopi dan coklat agar menjadi produk olahan yang layak jual. “Kalau diolah hanya sebagai minuman sudah biasa, lantas tercetus bagaimana kalau produk kami tidak hanya bisa diminum, tapi sekaligus berfungsi sebagai masker,"kata dia.

Nah, ide membuat masker dari bahan kopi dan coklat datang dari Yolanda yang memang punya usaha sampingan sebagai make up artist di sela-sela kesibukan kuliah.

"Lantas lahirlah Chocomua, jika mau diminum tinggal tuangkan saja air panas ditambah gula, jika dipakai sebagai masker wajah pun gampang, tuang air secukupnya dan pulaskan di wajah. Chocomua itu singkatan Chocoa Coffe Make Up Artist,” ujar Yovia sambil tersenyum.

Pemanfaatan kopi dan coklat sebagai bahan masker bukan tanpa alasan, menurut data penelitian yang mereka dapatkan, kopi dan coklat mengandung vitamin E, vitamin K, polifenol, dan antioksidan yang bermanfaat untuk menghilangkan jerawat, mencegah penuaan dini, dan mencegah radikal bebas. Untuk riset dan proses pengolahan awal bahan-bahan, ketiganya bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember.

“Produk Chocomua kami tambahi minyak zaitun, kami jual dalam kemasan praktis seharga tiga belas ribu,” kata Yolanda yang pernah menjadi juara pertama dalam lomba tata rias wajah dalam ajang Wardah Competition 2017 di Jember.

Dalam ajang International Fakultas Ekonomi dan Manajemen Festival 2.0 yang dilaksanakan tanggal 17 hingga 20 Februari lalu, tim HIPMI PT UNEJ bersaing dengan 96 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi baik dari Indonesia maupun luar negeri, diantaranya dari Malaysia, Filipina dan Brunei Darussalam.

Di babak final yang tinggal menyisakan 10 tim, tiga duta Kampus Tegalboto mempresentasikan orisinalitas ide bisnis, proyeksi keuangan serta kelayakan usaha mereka. Tidak hanya itu saja, Alvian dan kawan-kawan memaparkan sistem pemasaran mereka yang memakai akad murabahah.

“Saat sesi presentasi, dewan juri memuji orisinalitas ide kami, sebab baru kali ini ada minuman yang sekaligus bisa jadi masker wajah. Kami hanya kalah dengan tim Universitas Gadjah Mada pada sisi produksi, sebab produk mereka sudah beredar luas di pasaran, sementara Chocomua milik kami baru produk rintisan,"katanya.

Meski demikian, kata Yolanda, tekadnya sudah kuat untuk meneruskan produk ini sebab tanggapan dari konsumen yang sudah memakai Chocomua ternyata positif. "Kami sudah menyiapkan rumah produksi di Jalan Semeru, sementara pemasaran mengandlkan media sosial dan pertemanan,” pungkas Alvian, mahasiswa angkatan 2015 ini.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6318 seconds (0.1#10.140)