Dinas Pertanian Kota Mojokerto Awasi Ketat Hewan Kurban

Senin, 20 Agustus 2018 - 13:15 WIB
Dinas Pertanian Kota Mojokerto Awasi Ketat Hewan Kurban
Petugas dari Dinas Peternakan Kota Mojokerto melakukan pemeriksaan hewan kurban di Jalan Raya Ijen, Kota Mojokerto, Senin (28/8). Foto/SINDONews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Dinas Pertanian Kota Mojokerto mengawasi ketat hewan kurban yang dijual pedagang untuk kebutuhan Idul Adha. Langkah ini untuk memastikan kualitas dan kesehatan hewan kurban.

Kepala Dinas Pertanian Kota Mojokerto Happy Dwi Prasetyawan mengatakan, sejak pertama hewan kurban membanjiri wilayahnya, ia memerintahkan petugas untuk melakukan pemantauan. Setiap pedagang hewan dadakan muncul, pihaknya melakukan pendataan. Terutama soal kapasitas hewan yang dijual berikut asal usulnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga langsung melakukan cek kesehatan hewan kurban untuk memastikan layak jual. Pemantauan seperti ini akan dilakukan terus menerus hingga hari H penyembelihan. "Kami melibatkan delapan dokter hewan yang keliling setiap hari untuk mengecek kesehatan hewan kurban. Sejauh ini aman," terang Happy, Senin (20/8).

Di Kabupaten Mojokerto, Dinas Pertanian setempat melarang masuknya hewan asal Jawa Tengah sebagai antisipasi penyebaran penyakit antraks. Namun, menurut Happy, pembatasan itu tak dilakukan. Alasannya, pengecekan hewan kurban sudah dilakukan pihaknya secara serius. "Kita kan sudah mengecek semuanya. Kalau dinyatakan sehat, tidak ada masalah dari mana saja asalnya," tandasnya.

Saat penyembelihan hewan kurban nanti, pihaknya juga bakal memberikan bantuan petugas secara khusus. Petugas ini akan membantu proses penyembelihan yang benar. "Jadi, mulai hewan masuk hingga disembelih, kita akan terus dampingi. Kalau memang nanti ada hewan yang dinyatakan tidak sehat, kita akan tegas untuk tidak menjualnya atau menyembelihnya. Ini agar masyarakat merasa aman," pungkasnya.

Hariadi, salah satu penjual kambing kurban di Jalan Raya Ijen, Kota Mojokerto mengatakan, penjual juga sudah hati-hati. Selain harus sesuai dengan persyaratan agama Islam, kesehatan hewan kurban juga diutamakan. "Kami sendiri akan rugi jika tidak hati-hati. Di sini sering dipantau petugas juga," kata Hariadi.

Dia mengaku, hingga saat ini penjualan hewan kurban masih belum menunjukkan kenaikan yang signifikan. Biasanya, menurut dia, penjualan akan naik drastis satu hingga dua hari menjelang hari raya. "Ini masih banyak. Tapi biasanya akan habis di hari-hari terakhir," pungkasnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3595 seconds (0.1#10.140)