Akbar Putra Tertembak saat Razia, Ini Penjelasan BNN Sumsel

Jum'at, 01 Maret 2019 - 20:54 WIB
Akbar Putra Tertembak saat Razia, Ini Penjelasan BNN Sumsel
Akbar Putra (18) tertembak saat petugas gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar razia, Kamis (28/2/2019) tadi malam. Petugas BNN Sumatera Selatan mengaku terpaksa melepas tembakan karena tim diserang dan dilempari batu. Ilustrasi/SINDOnew
A A A
PALEMBANG - Seorang pemuda, Akbar Putra (18) tertembak saat petugas gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar razia, Kamis (28/2/2019) malam.

Petugas BNN Sumatera Selatan mengaku terpaksa melepas tembakan karena tim diserang dan dilempari batu.

"Kami memang melepas tembakan saat razia tadi malam. Tapi itu pun tembakan peringatan," kata Kepala BNN Sumsel, Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan, Jumat (1/3/2019).

Jhon Turman menyebut jika tembakan dilepas karena petugas sudah terdesak. Mereka diserang dan dilempar batu oleh sekelompok pemuda di lokasi Jalan Teratai, Sukarame.

"Kami sama Satpol PP baru mau masuk aja udah diserang, dilempari batu sama kayu. Saya juga ada di lokasi memimpin langsung. Usia mereka masih muda, ya antara 16-20 tahun," kata Jhon.

"Saya pikir kalau ditembak ke depan pasti selesai. Akhirnya tembakan peringatan ke atas sambil kami pun mundur, nggak ada cara lain selain mundur," katanya.

Meskipun begitu, Jhon menganggap wajar ada warga yang tertembak. Sebab, lokasi kanan-kiri merupakan tembok tinggi dan dimungkinkan terjadi pantulan peluru.

"Bisa jadi itu pantulan peluru, nanti kami cek. Kalau dari peluru anggota saya kan bisa di cek. Saya katakan mohon maaf kepada adik-adik tadi malam. Apa yang kami lakukan adalah salah satu upaya memberantas narkoba," timpal Jhon.

Untuk diketahui, korban Akbar tertembak saat BNNP Sumsel dan Satpol PP menggelar razia narkoba di Jalan Teratai, Kampung Baru, Kamis malam 28 Februari 2019.

Lokasi itu dikenal sebagai kawasan prostitusi di Palembang. Korban mengalami luka tembak di dada kiri dan kini menjalani perawatan di RS Myria.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9282 seconds (0.1#10.140)