Kemenag Mulai Lakukan Pelunasan BPIH Non-Teller

Sabtu, 02 Maret 2019 - 09:34 WIB
Kemenag Mulai Lakukan Pelunasan BPIH Non-Teller
Kemenag Mulai Terapkan Pelunasan BPIH Non-Teller. (Dok. SINDOnews).
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag mengeluarkan kebijakan baru pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

Pelunasan selama ini dilakukan secara konvensional, tahun ini sudah bisa dilakukan secara non-teller.

Artinya jamaah tidak lagi harus datang ke bank penerima setoran (BPS) BPIH untuk melunasi biaya haji. “Tahun ini mulai diterapkan kebijakan pelunasan non-teller,” terang Nizar di Jakarta kemarin. Menurutnya, sistem nonteller ini bersifat layanan tambahan.

Sistem pelunasan dengan membayar langsung ke bank tetap dibuka. “Sistem pelunasan non-teller ini tidak akan menghapus layanan pelunasan BPIH di bank. Transaksi nonteller merupakan alternatif kemudahan pembayaran dalam pelunasan BPIH,” jelasnya. (Baca juga: Naik Haji Lebih dari Sekali Ada Biaya Tambahan Rp7,6 Juta, Jika Tak Dibayar Visa Dibatalkan)

Nizar berharap, layanan non-teller ini dapat memberikan kemudahan kepada jamaah. Selain efisiensi waktu, mereka juga dapat melakukan pelunasan dari mana saja, bahkan oleh pihak lain, tidak harus oleh jemaah haji.

"Pelunasan dapat dilakukan dari rekening lain (bukan rekening jamaah), dengan syarat banknya sama sehingga anak bisa melakukan pem bayaran setoran lunas BPIH orang tuanya,” ujar Nizar.

“Setelah melakukan pelunasan non-teller, jamaah tinggal datang ke kantor Kemenag kabupaten/kota tempat mendaftar dengan membawa bukti transaksi untuk melakukan tahapan selanjutnya,” tambahnya. (Baca juga: DPR Sesalkan Ada Biaya Visa Progresif Haji Rp7,6 Juta)

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Muhajirin Yanis menambahkan, ada tiga pilihan penggunaan transaksi nonteller dalam pelunasan biaya haji, yaitu: ATM, internet banking , dan mobile banking. Sebagai pilot project, sistem ini akan diberlakukan di empat BPS BPIH, yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Muamalat Indonesia (BMI).

“Tiga bank pertama siap memberlakukan internet dan mobile banking. Sedang ATM, baru akan dijajaki untuk diberlakukan BMI,” ujar Muhajirin. Dijelaskan Muhajirin, penggunaan ATM masih bersifat terbatas karena pihak bank juga harus melakukan installing program pada ribuan ATM-nya untuk memasukkan menu pelunasan haji reguler.

Untuk itu tahun ini yang diperkirakan siap menggunakan ATM baru BMI.”Pelunasan non-teller ini dengan cara memasukkan nomor porsi, baik melalui sistem internet dan mobile banking maupun ATM,” tuturnya.

Kepala Sub-Direktorat Sistem Informasi Haji Terpadu (Sihidu) Moh Hasan Afandi menjelaskan bahwa kebijakan baru ini bersifat rintisan, di berlakukan di empat bank dari 17 BPS BPIH. Meski demikian sistem non-teller ini akan memberikan dampak signifikan.

“Meski baru dibuka di 4 BPS BPIH, jumlah jamaahnya mencapai lebih dari 80% dari seluruh jamaah yang akan berhaji tahun ini,” kata Hasan Afandi. Data siskohat, jamaah BMI mencapai 11,8%, BRI Syariah 24,6%, BNI Syariah 13,6%, dan BSM 38,6%. Selain itu layanan non-teller juga masih terbatas pada jam kerja, belum 24 jam.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6687 seconds (0.1#10.140)