Pasukan Separatis Papua Bakar Eskavator BUMN dan Umbar Tembakan

Sabtu, 02 Maret 2019 - 13:38 WIB
Pasukan Separatis Papua Bakar Eskavator BUMN  dan Umbar Tembakan
Para personel Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Foto/TPNPB
A A A
JAKARTA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) membakar eskavator milik Istaka Karya, perusahaan konstruksi BUMN Indonesia yang beroperasi di Nduga.

Menurut militer Indonesia, pasukan separatis itu juga mengumbar tembakan dalam aksinya. Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Infantri Muhammad Aidi mengatakan ulah pasukan separatis itu terjadi hari Selasa lalu.

Serangan terhadap peralatan Istaka Karya di Kabupaten Nduga terjadi menyusul pembantaian terhadap 16 karyawannya di sana oleh pasukan separatis pada bulan Desember lalu. Kelompok separatis berdalih belasan orang yang mereka bantai adalah anggota militer Indonesia yang menyamar sebagai pekerja sipil.

Setelah pembantaian itu, ratusan pasukan militer dan polisi Indonesia dikerahkan ke wilayah itu untuk memburu kelompok separatis bersenjata tersebut.

Kolonel Infantri Muhammad Aidi mengatakan eskavator yang dibakar pasukan separatis adalah peralatan yang sudah rusak di distrik Yigi. Dia mengonfirmasi bahwa pasukan separatis itu juga melepaskan beberapa tembakan saat beraksi.

Ketika tentara militer Indonesia tiba, lanjut Muhammad Aidi, para pemberontak melarikan diri tanpa baku tembak.

Sementara itu, seorang juru bicara untuk TPNPB, Sebby Sambon, membantah klaim militer Indonesia. Menurutnya, sejumlah personel militer dan polisi Indonesia terluka dalam baku tembak yang berlangsung pada Selasa malam dan Rabu pagi.

Namun, Sambon seperti dikutip radionz.co.nz, Jumat (1/3/2019), mengatakan bahwa dia hanya menerima laporan awal dan tidak diverifikasi dari para pejabat TPNPB.

Sambon mengatakan pertempuran itu terjadi setelah ultimatum diberikan oleh Tentara Pembebasan Papua Barat kepada militer dan polisi Indonesia. Kelompok separatis itu memberikan ultimatum yang mencakup tuntutan agar semua warga non-Papua meninggalkan Nduga dan bendera Indonesia diturunkan di seluruh kabupaten.

Dalam sebuah pernyataan, Komandan Tentara Pembebasan Papua Barat Ekianus Kogeya mengatakan jika ultimatum tidak dipatuhi, akan ada serangan lain.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0985 seconds (0.1#10.140)