Perkuat UKM Eks Lokalisasi Dolly, 15 Mesin Jahit Singer Diberikan

Senin, 20 Agustus 2018 - 17:51 WIB
Perkuat UKM Eks Lokalisasi Dolly, 15 Mesin Jahit Singer Diberikan
Para pelaku UKM di eks lokalisasi Dolly menerima bantuan mesin jahit singer.Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Pelaku usaha kecil menengah (UKM) di eks lokalisasi Dolly, Surabaya kembali dapat perhatian.Warga pun menerima bantuan 15 mesin jahit singer.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Direktur PT Wijaya Mapan Abadi Edhi Yuwono menyerahkan secara langsung bantuan 15 mesin jahit singer kepada Kelompok Usaha Bersama “Mampu Jaya” di eks Wisma Barbara, Senin (20/8/2018).

Direktur PT Wijaya Mapan Abadi Edhi Yuwono menuturkan, sebanyak 15 mesin jahit yang diberikan kepada UKM Dolly ini memiliki kecepatan tinggi yang cocok untuk membuat sandal, baju batik dan tas. Makanya, mesin multifungsi itu sangat cocok digunakan oleh Kelompok Usaha Bersama Mampu Jaya yang selalu rutin mendapatkan pesanan sandal-sandal hotel.

“Saya sebagai warga Surabaya ikut senang dengan hasil jahitan. Saya juga mewakili pengusaha mesin jahit singer di seluruh Indonesia ikut menyumbangkan rejeki kita untuk membantu warga yang membutuhkan,” kata Edhi.

Sementara itu, Risma menyampaikan terima kasih kepada pihak Singer yang telah membantu memberikan mesin jahit. Ia yakin bantuan mesin itu bisa bermanfaat bagi warga di eks lokalisasi Dolly dan bisa mengentaskan kemiskinan warga.

“Memang tidak mudah seperti membalikkan tangan. Tapi yang pasti pergerakan pembangunan di sini sangat cepat dan bagus. Saya bangun di daerah lain agak lama, kalau di sini mereka sudah mandiri, termasuk desainnya sudah mandiri,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Risma juga menjelaskan yang paling penting adalah untuk keberhasilan anak-anak dan cucunya. Makanya,Risma memberanikan diri menutup eks lokalisasi Dolly karena tidak ingin membahayakan anak cucu mereka.

“Saat ini, anak-anak di eks lokalisasi harus masuk SMP negeri, semuanya harus masuk negeri karena saya ingin tanggung mereka semuanya, kecuali anak-anak yang memang tidak mau. Pendidikan anak-anak di sini harus berhasil,” kata dia.

Bahkan, ketika ada program beasiswa Pemkot Surabaya yang bekerjasama dengan ATKP dan Garuda serta Citilink, maka yang didahulukan tesnya adalah anak-anak eks lokalisasi. Baru selanjutnya anak-anak di luar eks lokalisasi. “Kenapa anak-anak eks lokalisasi, karena mereka harus dientaskan secepat mungkin, supaya bisa mengangkat derajat orang tuanya. Itu yang kita lakukan di eks lokalisasi di Surabaya,” tegasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7449 seconds (0.1#10.140)