Try Soetrisno Dikukuhkan Sebagai Warga Kehormatan Brimob

Senin, 20 Agustus 2018 - 18:43 WIB
Try Soetrisno Dikukuhkan Sebagai Warga Kehormatan Brimob
Try Soetrisno (tengah bawah) berfoto dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan anggota Paguyuban Keluarga Besar Brimob di depan Monumen Perjuangan Polri di Jalan Raya Darmo, Surabaya senin (20/8/2018).Foto/SINDOnews/Lukman Hakim.
A A A
SURABAYA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ke-6 Jenderal TNI (Pur) Try Sutrisno dikukuhkan sebagai warga kehormatan Korps Brigadir Mobil (Brimob).

Pengukuhan tersebut digelar bersamaan dengan peresmian Monumen Perjuangan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Senin (20/8/2018).

Try Soetrisno dianggap mengetahui sejarah Polisi Istimewa. Ini karena kesaksiannya atas sejarah pembentukan Polri dan keterlibatan Polisi Istimewa dalam Perang 10 November 1945 dengan tokoh sentralnya M Jasin. Saat itu M Jasin berpangkat Inspektur Polisi Tingkat Satu (IPTU).

Kesaksian itu tertuang dalam hasil wawancara Try Sutrisno dan Komjen Pol Arif Wachjunadi, yang karir polisinya di Brimob. Hasil wawancara pada 3 Juni 2016 itu menegaskan kembali peran M Jasin pada peristiwa 10 November 1945. “Zaman tetap berubah dan generasi berganti. Tapi jangan melupakan sejarah,” kata Try Sutrisno usai mendapat gelar warga kehormatan Brimob.

Dalam kesempatan ini, Try Soetrisno menyatakan bahwa, kemerdekaan Indonesia diraih dengan pengorbanan luar biasa dari rakyat Indonesia. Bahkan, saat perang kemerdekaan di tahun 1945, lahir slogan ‘Merdeka atau Mati’.

Ini menunjukkan betapa hebatnya perjuangan rakyat ketika itu. Pihaknya juga mengingatkan bahwa, Indonesia adalah bangsa pejuang. Ini yang menurutnya harus ditularkan pada tiap generasi. “Seluruh bangsa ini bangsa pejuang untuk meraih kemerdekaan. Dan saya bersyukur dan bangga menjadi anggota kehormatan Brimob,” ujarnya.

Sementara itu, pada prasasti di Monumen Perjuangan Polri tertulis ucapan M Jasin pada 21 Agustus 1945 yang menyatakan, “Untuk Bersatu Dengan Rakyat Indonesia, Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Dengan Ini Saya Nyatakan Polisi Istimewa Adalah Polisi Republik Indonesia”.

Tokubetsu Kei Satsutai atau Pasukan Polisi Istimewa inilah yang kelak dikenal dengan nama Brimob. Proklamasi berupa penegasan bergabung dengan pemerintah Indonesia ini terjadi Markas Polisi Istimewa yang sekarang menjadi sekolah Saint Louis, Surabaya.

Oleh karena itu, jalan di mana sekolah Saint Louis terletak diabadikan dengan nama Jalan Polisi Istimewa, Surabaya. Berdasarkan surat dokumen negara, tanggal 1 Juli 1946 ditetapkan sebagai tanggal efektif bahwa Polri berada langsung di bawah Perdana Mentri (kalo sekarang Presiden dengan Perpres nomor 5 Tahun 2017) yang diputuskan melalui Penetapan Pemerintah Nomor 11/SD/1946 tertanggal 25 Juni 1946.

“Kami menganggap beliau (Try Sutrisno) mengetahui perjalanan sejarah Polri sejak dari Polisi Istimewa hingga menjadi Polri seperti saat ini,” kata Ketua Umum Paguyuban Keluarga Besar Brimob (PKBB), Komjen Pol (Purn) Imam Sudjarwo.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2826 seconds (0.1#10.140)