Beredar Undangan Doa Bersama Pengasuh Ponpes di Grahadi, Gubernur: Itu Hoax

Sabtu, 25 April 2020 - 22:11 WIB
loading...
Beredar Undangan Doa Bersama Pengasuh Ponpes di Grahadi, Gubernur: Itu Hoax
Surat undangan doa bersama tersebar luas di masyarakat. Gubernur Jatim pastikan itu hoax.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Saat ini beradar surat undangan doa bersama pengaasuh pondok pesantren di Jawa Timur di Grahadi. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan surat tersebut palsu alias hoax.

Surat tersebut bertanggal 23 April 2020, ada logo Garuda Pancasila bertuliskan Gubernur Jawa Timur lengkap dengan tanda tangan Khofifah dan cap stempel.

Khofifah pun mengkonfirmasi surat hoax tersebut melalui akun Instagram pribadinya @khofifah.ip. Khofifah menyebut surat tersebut adalah ulah orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

"Saya pastikan surat ini adalah hoax yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," ungkap Khofifah.

Khofifah menegaskan secara pribadi maupun atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dirinya tidak pernah menyelenggarakan doa bersama seperti yang tertera dalam surat tersebut.

Khofifah meminta agar para penerima surat palsu tersebut untuk tidak menanggapinya atau bahkan menyebarkannya kembali kepada orang lain.

Sebelumnya beredar sebuah surat melalui sejumlah grup whatsapp yang ditujukan kepada seluruh pengasuh pondok pesantren se-Jawa Timur. Surat tersebut berisi undangan untuk menghadiri kegiatan doa bersama yang akan diselenggarakan pada Senen tanggal 27 April 2020 di Gedung Negara Grahadi, pukul 15.30 WIB.

"Bahwa virus Covid-19 di Jawa Timur semakin hari mengalami peningatan, segala upaya pencegahan dan penanganan telah kami lakukan semaksimalkan mungkin oleh karenanya kami mengajak semuanya untuk berdoa agar musibah Covid-19 ini cepat berlalu," bunyi surat tersebut.

Menurut Khofifah, ajakan berdoa agar musibah Covid-19 ini cepat berlalu tidaklah salah. Yang salah adalah, kata dia, bahwa doa tersebut dilakukan bersama-sama di Gedung Negara Grahadi. Padahal, saat ini Jawa Timur tengah berupaya memutus mata rantai Covid-19 dengan menerapkan physical distancing.

"Mari untuk sementara waktu kita berdoa dan beribadah di rumah masing-masing guna memutus mata rantai penularan Covid-19," pungkasnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)