16 Penerbang Tempur, Digembleng dalam Mission Commander Course

Selasa, 21 Agustus 2018 - 08:19 WIB
16 Penerbang Tempur, Digembleng dalam Mission Commander Course
Asisten Operasi (Asops) KASAU, Marsda TNI Berchmans SW, meninjau Radar Approach Lanud Iswahjudi, di sela-sela pembukaan Mission Commander Course (MCC). Foto/Ist.
A A A
MADIUN - Penerbang tempur, harus memiliki manajemen yang baik untuk menjalankan operasi. Untuk mencapainya, 16 penerbang tempur dilatih Mission Commander Course (MCC)

Para penerbang tempur TNI AU, menjalani penggemblengan MCC di Lanud Iswahjudi Madiun, selama empat minggu lamanya, hingga Kamis (13/9/2018) mendatang.

Asisten Operasi (Asops) KASAU, Marsekal Muda (Marsda) TNI Johanes Berchmans SW., yang datang langsung membuka kegiatan ini mengatakan, MCC merupakan upaya memberikan bekal pemahaman bagi para penerbang tempur.

"Bekal ini sangat penting, utamanya bagi para penerbang tempur dalam membangun manajemen untuk tercapainya keberhasilan misi operasi yang diembannya," tegas Johanes.

Selama mengikuti MCC, para penerbang tempur tersebut akan dilaksanakan dalam dua tahap. Yakni, tahap bina kelas, dan bina terbang.

16 Penerbang Tempur, Digembleng dalam Mission Commander Course


Dalam tahap bina kelas, para penerbang tempur dibekali dengan teori yang berisikan langkah-langkah dalam merencanakan sebuah misi, memadupadankan aset-aset yang akan digerakkan, dan mengatur pengerahannya.

"Langkah-langkah perencanaan dalam sebuah misi ini, sangat penting. Agar, misi operasi yang dijalankan bisa berjalan secara efektif, dan efisien dalam mencapai tujuan," tegasnya.

Sedangkan pada tahap bina terbang, para penerbang tempur akan melakukan simulasi menjalankan misi operasi. Dibekali dengan beberapa aset, untuk dikelola dalam melaksanakan misi. Aset itu berupa pesawat tempur, transportasi, dan helikopter.

Lebih lanjut, Johanes menegaskan, sebagai institusi dengan teknologi yang berkembang pesat, masalah sumberdaya manusia sangat memegang peran penting. Apalagi, tantangan tugas yang dihadapi, juga senantiasa berkembang, dan semakin komplek.

"Oleh karena itu, TNI AU di masa depan harus merupakan perpaduan dari keunggulan sumberdaya manusia, dan teknologi yang sesuai dengan jiwa dan jamannya," harapnya.

Dia juga berpesan, agar para penerbang harus tahu batas kemampuan diri sendiri, serta selalu mengedepankan budaya keamanan dan keselamatan yang tinggi.

"Karena, The Sky is Wide, but no room for error. Para peserta, harus punya kemauan memacu diri dengan kompetisi yang sehat, dengan memberikan yang terbaik," ujarnya.

Seusai membuka acara MCC untuk para penerbang tempur. Marsekal bintang dua ini, juga menyempatkan diri meninjau berbagai fasilitas pendukung operasi di Lanud Iswahjudi, salah satunya radar.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.4743 seconds (0.1#10.140)