Keluarga Shinta, Kirim Surat Terbuka Kepada Presiden

Selasa, 21 Agustus 2018 - 12:50 WIB
Keluarga Shinta, Kirim Surat Terbuka Kepada Presiden
Keluarga almarhumah Shinta Putri Diana Pertiwi, membuat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, terkait pemulangan jenazah yang belum ada kejelasan waktu. Foto/Ist.
A A A
MALANG - Nasib pemulangan jenazah almarhumah Shinta Putri Diana Pertiwi, mahasiswa kedokteran Universitas Bayreuth, Jerman, hingga saat ini belum ada kejelasan waktu.

Menyikapi kondisi tersebut, keluarga yang tinggal di Jalan Bandulan XII, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang ini, membuat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Menurut Umi Salamah, ibu kandung almarhumah Shinta Putri Diana Pertiwi, surat terbuka ini, sebagai upaya untuk bisa mendapatkan kejelasan waktu pemulangan jenazah puteri kesayangannya itu.

Pada Jumat (17/8/2018) Umi sempat mengabarkan kepada Sindonews, bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jerman, telah mememberi tahu jadwal kepulangan jenazah.

"Mereka (KJRI) mengirimkan pesan, bahwa jenazah akan diberangkatkan dari Jerman, pada Jumat (17/8/2018). Diperkirakan tiba di Indonesia, Minggu (19/8/2018)," ujar Umi, dengan penuh harapan segera bisa memakamkan puteri tersayangnya tersebut.

Namun, jadwal yang sudah disampaikan oleh KJRI di Jerman, tersebut, hingga Selasa (121/8/2018) belum juga terealisasikan.

"Awalnya diinformasikan hari Jumat (17/8/2018) jenazah sudah diberangkatkan. Tetapi, sekarang saya dapat informasi dari Kemenlu, bahwa pemulangan diupayakan secepatnya, karena masih menunggu jadwal kargo penerbangan," ungkapnya penuh kesedihan.

Kesedihan mendalam, sangat dirasakan keluarga almarhumah Shinta Putri Diana Pertiwi. Harapan untuk bisa segera menyholatkan jenazah, dan memakamkannya kembali tertunda tanpa kepastian waktu.

Umi mengaku, berdasarkan informasi dari Kemenlu terkait jadwal pemulangan jenazah. Sejak Sabtu (18/8/2018) keluarga memutuskan untuk mempersiapan prosesi penjemputan jenazah di Jakarta.

Keluarga bersahaja ini, juga sudah memesan kargo untuk membawa jenazah dari Jakarta, ke Kota Malang. Tetapi sekarang belum ada kepastian kapan tiba dari Jerman.

Persiapan menyambut jenazah, juga sudah dilaksanakan sejak Jumat (17/8/2018) oleh keluarga, dengan menggelar panjatan doa, serta pembacaan tahlil. Termasuk menyiapkan masjid untuk sholat jenazah, dan penyiapan pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bandulan.

Umi mengaku, sudah tidak tahu lagi harus mengadu kepada siapa lagi. Keinginan keluarganya, hanyalah jenazah puteri kesayangannya bisa segera dipulangkan, dan dimakamkan.

Shinta Putri Diana Pertiwi, puteri kedua pasangan Agus Salim, dan Umi Salamah ini, ditemukan meninggal dunia pada Kamis (9/8/2018) petang waktu Jerman. Setelah sehari sebelumnya, berolahraga renang di Danau Trebgaster, Jerman.

Mahasiswa pasca sarjana kedokteran forensik di Universitas Bayreuth tersebut, sudah lima tahun ini menempuh pendidikan kedokteran di Jerman. Dia dikenal sebagai pribadi yang ceria, ramah, serta menjunjung tinggi toleransi.

Sebagai pemeluk Islam yang taat, selama hidupnya almarhumah selalu mengamalkan Islam yang Rahmatan Lilalamin. Agama yang menjadi ratmah bagi semua makhluk di dunia.

Berkat kuatnya rasa toleransi itulah, dia sangat dicintai oleh semua orang. Termasuk, para teman, dan orang-orang yang ditemuinya selama hidup di Jerman, meskipun berbeda agama, suku, dan ras.

Semua merasa kehilangan senyum cantik, dan keramahannya. Semua berharap, jenazahnya bisa segera tiba di Kota Malang, kota kelahirannya, dan bersemayam dalam damai abadi.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9484 seconds (0.1#10.140)