Enplus Festival, Cara Unusa Tumbuhkan Wirausahawan Islami

Rabu, 06 Maret 2019 - 22:16 WIB
Enplus Festival, Cara Unusa Tumbuhkan Wirausahawan Islami
Rektor Unusa Prof. Achmad Jazidie, Dekan FEB M. Yusak Anshori dan Ketua Pelaksana Enplus Rezano Amri Rasyid, memberikan keterangan pers di Unusa Surabaya, Rabu (06/3/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali menghelat Entrepreneur Plus (Enplus) Festival yang bertujuan meningkatkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa.

Acara ini bakal diselenggarakan pada Kamis (7/3/2019) besok, di DBL Arena Surabaya. Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seperti ITS, Ciputra, Unair dan beberapa mahasiswa perguruan tinggi lain khususnya perguruan tinggi dibawah Nahdatul Ulama bakal ikut memeriahkan Entrepreneur Rahmatan Lilalamin ini. Mereka hadir dengan berbagai produk inovasi yang dipamerkan di berbagai booth.

Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie, mengatakan perhelatan Entrepreneur Plus ini bukan saja untuk mendorong jiwa Kewirausahaan Mahasiswa. Namun Unusa ingin memumbuhkan jiwa wirausahawan yang memiliki nilai-nilai jiwa keabadian kemuliaan secara eksplisit serta nilai-nilai keislaman.

"Bagi Unusa tidak cukup Entrepreneur dalam pengertian yang lazim", kata Achmad Jazidie dalam konferensi pers di Unusa, Rabu (6/3/2019).

Wirausahawan yang mulia, tegas Jazidie, yakni wirausahawan yang sadar bahwa sebagian keuntungan yang didapat dari usahanya merupakan hak orang lain.

"Apabila nanti dia berusaha dan mendapatkan keuntungan, maka dia menyadari dari awal bahwa sebagian dari keuntungan itu ada hak orang lain," tegasnya.

Menurutnya, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa tidak hanya dituntut untuk pintar dalam ilmu pengetahuan atau pun peka terhadap perubahan lingkungan sosial dan global. Namun juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang penuh tanggung jawab dan pintar dalam memanfaatkan keadaan, serta jiwa kewirausahaan

Sementara Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unusa, Yusak Anshori menjelaskan, Enplus menjadi menarik karena ada kolaborasi kemampuan entrepreneur secara ekonomi dengan ilmu kesehatan. "Di Unusa ini hampir sebagian besar prodinya adalah prodi kesehatan. Yang selama inikan ekonomi dan teknologi, jadi ini menarik", ucapnya.

Ia berharap, mahasiswa bisa memiliki jiwa menciptakan sendiri lapangan pekerjaan, mengingat semakin terbatasnya lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah lulusan mahasiswa.

"Mahasiswa jangan sampai bergantung pada situasi yang ada saat ini. Itulah salah satu alasan terciptanya Enplus Festival", tandas mantan GM salah satu hotel di Surabaya ini.

Ketua Pelaksana Enplus Rezano Amri Rasyid menambahkan, pada Enplus besok mahasiswa Unusa akan menampilkan sejumlah produk inovasi seperti Biskuit Kolang-kaling dan Biskuit Kurma.

Biskuit Kurma merupakan inovasi Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Unusa yang diperuntukkan bagi ibu hamil. Biskuit berbahan kurma itu diberi nama Bik Nunnah Mringis. Sedangkan Biskuit Kolang-Kaling merupkan karya mahasiswa Prodi Gizi yang kaya nutrisi dan memiliki berbagai macam manfaat terutama untuk bayi.

"Karya-karya itu mendapatkan hibah dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti)", pungkasn
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6777 seconds (0.1#10.140)