Inilah Alat Pengering Cabai Inovatif Ciptaan Mahasiswa ITS

Jum'at, 08 Maret 2019 - 16:02 WIB
Inilah Alat Pengering Cabai Inovatif Ciptaan Mahasiswa ITS
Ini mesin pengering cabai bagi para petani yang dicipatakan mahasiswa ITS Surabaya I Gede Angga Karuniawan. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Mahasiswa Departemen Fisika Fakultas Sains ITS Surabaya, I Gede Angga Karuniawan berhasil merancang alat pengering cabai inovatif bisa membantu para petani.

Gede menggunakan teknologi vacuum drying sebagai alat untuk menurunkan kadar air dalam cabai. Pasca panen, pengeringan perlu dilakukan untuk mempertahankan kualitas cabai.

Namun, banyak petani yang kesulitan dalam mengurangi kadar air cabai, di mana sebagian besar masih mengandalkan matahari. “Sehingga saat cuaca mendung, petani kesulitan untuk mengeringkan cabai,” kata Gede, Jumat (8/3/2019).

Ia melanjutkan, alat pengering cabai dengan memanfaatkan tekanan vakum menjadi jawaban bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas. Alat tersebut dapat mengeringkan tanpa mengurangi kandungan dan mengubah struktur cabai.

Gede menambahkan, alat ini tidak seperti pengering lain yang menggunakan pemanas dalam mesin vakumnya, alatnya ini tidak menggunakan pemanas dalam alatnya. Selain biaya yang dikeluarkan cukup banyak, pemanas juga bisa membuat cabai terlalu kering.

“Ditakutkan nanti dapat merusak sel cabainya,” ucapnya.

Untuk cara kerjanya sendiri, katanya, dilakukan dengan memasukkan cabai ke dalam ruang vakum, di mana tekanan dalam ruang tersebut sebesar 80 kilo Pascal (kPa). Di sana cabai dihisap selama tiga menit, lalu dikeluarkan dari ruang vakum untuk ditimbang beratnya secara manual. Hal tersebut dilakukan selama satu jam, dengan rentang waktu selang tiga menit selalu ditimbang.

Gede juga pernah mencoba mengeringkan di tekanan 70 dan 75 kPa. “Di tekanan segitu masih bisa sebenarnya, cuma membutuhkan waktu yang lebih lama akhirnya,” ungkapnya.

Dalam pembuatan alat tersebut, pria asal Surabaya ini mengaku membiayai sendiri. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar satu bulan. “Meski sempat ada kendala, seperti tidak boleh ada kebocoran ruang karena berhubungan dengan tekanan vakum, tapi syukurlah dapat menyelesaikannya,” jelasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9047 seconds (0.1#10.140)