Persebaya Surabaya Siapkan Evaluasi Jelang Babak Delapan Besar

Rabu, 13 Maret 2019 - 07:34 WIB
Persebaya Surabaya  Siapkan Evaluasi Jelang Babak Delapan Besar
Gelandang Persebaya Muhammad Hidayat mencoba melewati sergapan Muhammad Rifad Marasabessy, pemain PS Tira Persikabo pada laga terakhir penyisihan Grup A Piala Presiden 2019. Persebaya harus puas bermain imbang 0-0 dengan PS Tira Persikabo di Stadion Si Ja
A A A
BANDUNG - Persebaya memastikan sebagai juara Grup A Piala Presiden 2019 setelah Bajol Ijo mendapatkan tambahan satu poin hasil imbang tanpa gol melawan PS Tira Persikabo.

Pertandingan dilangsungkan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu sore (12/3/2019). Sama-sama mengoleksi tujuh poin, Persebaya di puncak klasemen karena unggul produktivitas gol.

Banyaknya pemain Persebaya yang tergabung timnas membuat Persebaya tidak bisa menampilkan permainan terbaik. Dibandingkan dua laga sebelumnya, inilah komposisi paling minimalis Green Force.

Ada lima pemain Persebaya yang bergabung timnas. Baik senior maupun U-22. Yaitu, Otavio Dutra, Rachmat Irianto, Ruben Sanadi, Osvaldo Haay, dan Hansamu Yama. Yama belum gabung timnas karena izin menggelar resepsi pernikahan.

Alhasil, pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman pun harus membongkar pasang komposisi pertahanan. Di laga sore tadi, pertahanan Green Force ditempati Abu Rizal Maulana, Mokhamad Syaifuddin, Andri Muliadi, dan Novan Setya Sasongko.

"Saya akui tiga pertandingan bongkar pasang (pemain) dipertahanan itu bukan hal yang mudah. Bocor sana-sini, tapi jika melihat hasilnya saya maklum,” kata Djanur seusai pertandingan. ”Selalu berganti pasangan itu tidak bagus. Namun, saya sampaikan apresiasi tinggi pada pemain yang sudah berjuang keras," lanjutnya.

Gelandang Persebaya Muhammad Hidayat mencoba melewati sergapan Muhammad Rifad Marasabessy, pemain PS Tira Persikabo pada laga terakhir penyisihan Grup A Piala Presiden 2019. Persebaya harus puas bermain imbang 0-0 dengan PS Tira Persikabo di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung sore tadi (12/3). (Persebaya)

Djanur mengaku tidak puas dengan penampilan timnya tadi. Namun, dia juga bersyukur karena Persebaya bisa mengakhiri kualifikasi grup dengan predikat juara grup.

”Ada hikmah yang bisa dipetik. Pemain yang kami boyong bisa diturunkan semua. Dan saya rasa hasilnya juga tidak terlalu mengecewakan,” jelasnya.

Djanur mengatakan jika timnya menguasai permainan di babak pertama. Namun, gagal menjebol gawang PS Tira Persikabo. Dia juga bersyukur kiper Abdul Rohim menghentikan peluang emas lawan melalui tendangan penalti.

Mantan juru racik PSMS Medan itu menilai upaya bermain dengan pressing tinggi tak mampu dijalankan dengan apik oleh Rendi Irwan dkk sore ini. Hal itu menurutnya bukan karena kondisi fisik pemain yang tidak ideal. "Bukan karena fisik, ada hal lain yang harus kami perbaiki supaya tidak kembali terulang," tegasnya seperti dikutip www.persebaya.id

Sepulang dari Bandung, Djanur menegaskan menggelar evaluasi. Agar Persebaya bisa lebih bagus di babak delapan besar yang berformat knock-out. ”Kami belum sempurna, ada beberapa pemain yang belum kumpul, ada yang baru datang, sehingga belum solid. Karena itu kami akan lakukan evaluasi dengan waktu yang tersisa,” tandas pelatih berusia 54 tahun itu.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7600 seconds (0.1#10.140)