Khofifah Minta Inggris Tingkatkan Kerjasama Pendidikan di Jatim

Rabu, 13 Maret 2019 - 19:33 WIB
Khofifah Minta Inggris Tingkatkan Kerjasama Pendidikan di Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberi cinderamata pada Duta Besar (Dubes) Inggris Moazzam Malik saat berkunjung di Gedung Negara Grahadi. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ajak Duta Besar (Dubes) Inggris, Moazzam Malik meningkatkan kerjasama pendidikan vokasional dan Madrasah Aliyah (MA).

Penguatan kerjasama ini penting, karena postur pengangguran banyak berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Selain itu, MA juga perlu pendidikan vokasional.

"Ada hal-hal yang mungkin dilakukan secara strategis jangka pendek dan jangka panjang. Salah satunya kerjasama pendidikan vokasional dan Madrasah Aliyah. SMK dan MA yang ada di Jatim perlu penguatan kerjasama pendidikan vokasional," ajakan tersebut disampaikan Khofifah saat menerima Moazzam Malik di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (13/3/2019).

Khofifah berharap, penguatan kerjasama vokasi bisa dilakukan lebih banyak dan luas. Sebagai contoh, di Jatim, ada pendidikan vokasi secara khusus keahlian sparepart pesawat terbang. Ini bisa ditunjang Pemerintah Inggris yang punya kemampuan luar biasa di bidang aviasi.

Apalagi di Jatim ada perluasan runway di bandara Jember, Banyuwangi, dan groundbreaking bandara di Kediri. "Ada SMK Penerbangan yang secara khusus mendapatkan pembekalan vokasi dalam menangani pesawat terbang. Transformasi kebutuhannya cukup tinggi," ujarnya.

Orang nomor satu di Jatim ini juga menginginkan adanya kerjasama pelatihan Bahasa Inggris pada sekolah perawat berbasis pondok pesantren. Ini sejalan dengan program yang digagas Kedubes Inggris English for Indonesia.

"Saya ingin pelatihan dan pembiasaan Bahasa Inggris diberikan pada sekolah perawat yang berbasis pesantren. Sekolah perawat yang ada di lingkungan pesantren akan semakin meningkatkan skillnya," katanya.

Menurutnya, jika ada penguatan bahasa, maka secara bertahap bisa mengurangi unskill labour ke luar negeri, yang akan digantikan dengan skill labour. Dengan begitu tenaga kerja yang dikirim merupakan tenaga kerja formal yang punya skill.

"Tenaga kerja yang punya skill pasti memiliki perlindungan dan kesejahteraan akan lebih baik," pungkasnya.

Sementara itu, Dubes Inggris Moazzam Malik mengatakan, Pemerintah Inggris telah melakukan kerjasama bidang pendidikan ke beberapa perguruan tinggi di Jatim. Antara lain, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Kristen (UK) Petra. Ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas SDM dan pendidikan.

Pemerintah Inggris melalui Kedubes Inggris sangat berminat untuk bekerja sama dengan Pemprov Jatim dan mendukung program Gubernur Khofifah.

"Pemerintah Inggris akan mampu membantu khususnya di bidang pendidikan. Ada rencana membuat kerjasama untuk vocational training khususnya bidang kemaritiman, aviasi, dan keterampilan industri seperti welding," ujarnya.

Selain itu, pihaknya akan terus mengkampanyekan program English for Indonesia di Jatim melalui British Council. Karena Bahasa Inggris menjadi salah satu keperluan untuk meningkatkan daya saing Indonesia.

Khususnya Jatim, akan ditawarkan materi-materi melalui situs web yang bisa diakses para guru dan murid. "Kalau sekolah pemerintah atau pondok pesantren di Jatim, kami akan mengatur training of teachers untuk menyebarkan materi-materi tersebut," imbuhnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6270 seconds (0.1#10.140)