Ajaran Sesat Siarkan Kiamat Sudah Dekat, Warga Tinggalkan Kampungnya

Rabu, 13 Maret 2019 - 20:27 WIB
Ajaran Sesat Siarkan Kiamat Sudah Dekat,  Warga Tinggalkan Kampungnya
umah Katimun dan Padepokan Toriqoh Akmaliyah Asholihiyah Cabang Ponorogo di Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur. Foto iNews TV/Ahmad S
A A A
PONOROGO - Kabar yang beredar menyebutkan jika kiamat sudah dekat membuat puluhan warga di Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo meninggalkan kampung halamannya.

Mereka hijrah dari kampungnya pada Rabu (13/3/2019). Tak hanya itu sebagian pengikut Katimun, Ketua Padepokan Toriqoh Akmaliyah Asholihiyah Cabang Ponorogo sudah menjual tanah dan rumahnya untuk berhijrah.

Kapolsek Badegan Ponorogo AKP Suwoyo mengatakan, untuk mengantispasi hal yang tidak diinginkan Petugas Polsek Badegan, Ponorogo mendatangi rumah milik Katimun di Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo.

Namun di rumah yang menjadi satu lokasi dengan Padepokan Toriqoh Akmaliyah Asholihiyah Cabang Ponorogo lokasinya sepi tak berpenghuni.

“Katimun sang pemilik rumah yang juga ketua padepokan telah mengungsi ke Malang sejak dua minggu lalu. Tak hanya Katimun ada 51 warga lain di desa ini yang pindah ke Malang. Mereka hijrah dan akan menetap di Pondok Toriqot Akmaliyah di Sukosari Kasembon, Malang. Warga yang ikut hijrah adalah pengikut atau anggota jamaah tersebut,” kata Kapolsek.

Kapolsek menerangkan, tidak ada yang mengetahui alasan pasti mereka pindah, namun kabar yang beredar perpindahan ke Malang karena menuntut ilmu dan mencari keselamatan sebab sebentar lagi akan kiamat.

"Para pengikut atau jamaah ini juga menyertakan keluarga. Bahkan anak-anak yang usia sekolah juga diajak sementara tanah dan rumah juga dijual untuk biaya berangkat ke Malang," timpalnya.

Sementara menurut Saeran Perangkat Desa, pergerakan massa warga pindah ke Malang ini mengejutkan banyak pihak sebab selama ini tidak ada tanda aneh dari kegiatan di rumah yang juga padepokan milik Katimun.

“Mengantisipasi agar tidak ada lagi warga yang ikut pindah ke malang polisi terus melakukan sosialisasi ke warga. Data yang diperoleh sudah ada 52 warga termasuk anak-anak yang pindah ke Malang, mereka adalah anggota jamaah dan keluarganya,” kata Saeran.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5584 seconds (0.1#10.140)