Penggalian Situs Kuno Majapahit di Tol Malang Pakai Alat Berat

Rabu, 13 Maret 2019 - 21:35 WIB
Penggalian Situs Kuno Majapahit di Tol Malang Pakai Alat Berat
Petugas dan Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) melakukan penggalian di hari kedua untuk mengetahui situs kuno yang berada di areal proyek tol Malang. Foto/Okezone.
A A A
MALANG - Penggalian situs kuno bangunan di areal di proyek Tol Malang - Pandaan sektor 5 KM 37 tepatnya di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Pakis, Malang, terus dilakukan.

Namun penggalian Rabu (13/3/2019) bergeser sekitar 3 meter dari tempat penggalian pada hari Selasa (12/3/2019) sebelumnya.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Wicaksono Dwi Nugroho membeberkan bahwa penggalian di hari kedua ini menggunakan alat berat ekskavator sedalam 20 cm ke dalam. (Baca juga: Tiga Situs Kuno di Jatim Jadi 'Korban' Tol Trans Jawa)

"Jadi kita tadi pagi meminta alat berat proyek tol untuk mengupas permukaan tanah sedalam 20 cm ke arat barat laut. Ada tiga kotak dengan lebar 10 x 8 meter yang kupas," ujar Wicaksono, saat ditemui Okezone di lokasi, Rabu (13/3/2019).

Penggalian menggunakan alat berat milik operator pengerjaan proyek tol ini untuk mempercepat penggalian bangunan yang diduga situs peninggalan Kerajaan Majapahit. (Baca juga: Bangunan Kuno di Proyek Tol Malang Diduga Ada Sebelum Era Majapahit)

Dari hasil penggalian situs yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit di hari pertama, pihak BPCB hanya menemukan bangunan struktur batu bata semacam tembok dengan teknik batu gosok.

"Tidak ada temuan - temuan apa - apa kemarin di 3 kotak yang digali dengan kedalaman 35 cm kemarin. Satu kotak berukuran 2 x 2. Hanya struktur batu bata menyerupai dinding saja," lanjutnya. (Baca juga: BPCB Akan Gali Situs Sejarah Majapahit di Proyek Tol Malang)

Sementara itu, puluhan warga Desa Sekarpuro yang tertarik berdatangan dan melihat penggalian. Bahkan beberapa warga turut membantu tim arkeolog.

"Penasaran dengan adanya galian ini. Apakah betuk ini situs kuno mengingat banyak temuan benda - benda kuno lainnya," jelas Slamet, salah seorang warga RT 15 Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2893 seconds (0.1#10.140)