79 Orang Tenaga Medis, Digembleng Penanganan Kegawatdaruratan
A
A
A
MADIUN - Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) atau sering juga disebut Pelatihan kegawatdaruratan digelar di RSAU dr Efram Harsana Lanud Iswahjudi.
Kegiatan ini digelar selama 3 hari, yakni Rabu (13/3/2019)-Jumat (15/3/2019) di gedung Dede Sarwenda, RSAU dr Efram Harsana Lanud Iswahjudi.
Komandan Lanud Iswahjudi Marma TNI Widyargo Ikoputra membuka pelatihan tersebut, dengan melakukan penyematan tanda pita pelatihan yang diwakili oleh Letda Kes. Niti Indirawati anggota RSAU Lanud Iswahjudi.
Danlanud dalam sambutannya mengatakan, perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kedirgantaraan maupun kehidupan sehari-hari berdampak meningkatnya potensi cidera atau trauma bagi personel TNI AU, sehingga menuntut profesi perawat untuk mengembangkan diri baik bersifat formal maupun informal.
"BTCLS bertujuan menjawab tantangan dalam kualitas penangganan trauma, yang menitik beratkan peningkatan kemampuan berfikir, bertindak secara trampil, secara komprehensif di unit gawat darurat," terangnya.
Kepala RSAU dr Efram Harsana Lanud Iswahjudi, Letkol Kes. dr. Budhi Pranowo mengatakan, kegiatan pelatihan akan membekali aspek legal keperwatan gawat darurat, sistem penanggulangan gawat darurat, bantuan hidup dasar, dan penilaian awal (Initial Assessment).
"Selain itu, juga materi penatalaksanaan pasien gangguan pernafasan, penatalaksanaan akibat trauma kepala dan spinal, penatalaksanan Pasien gangguan sirkulasi, penatalaksanaan kardiovaskuler, dan penatalaksanaan proses rujukan triage pasien," terangnya.
Pelatihan diikuti oleh 79 peserta terdiri dari RSAU seluruh Indonesia berjumlah 34 orang, perwakilan RS di wilayah Kabupaten Magetan 24 orang, dan 21 orang dari instansi terkait. Pemateri dari EMT 118 (Emergency Medical Technician) Surabaya.
Kegiatan ini digelar selama 3 hari, yakni Rabu (13/3/2019)-Jumat (15/3/2019) di gedung Dede Sarwenda, RSAU dr Efram Harsana Lanud Iswahjudi.
Komandan Lanud Iswahjudi Marma TNI Widyargo Ikoputra membuka pelatihan tersebut, dengan melakukan penyematan tanda pita pelatihan yang diwakili oleh Letda Kes. Niti Indirawati anggota RSAU Lanud Iswahjudi.
Danlanud dalam sambutannya mengatakan, perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kedirgantaraan maupun kehidupan sehari-hari berdampak meningkatnya potensi cidera atau trauma bagi personel TNI AU, sehingga menuntut profesi perawat untuk mengembangkan diri baik bersifat formal maupun informal.
"BTCLS bertujuan menjawab tantangan dalam kualitas penangganan trauma, yang menitik beratkan peningkatan kemampuan berfikir, bertindak secara trampil, secara komprehensif di unit gawat darurat," terangnya.
Kepala RSAU dr Efram Harsana Lanud Iswahjudi, Letkol Kes. dr. Budhi Pranowo mengatakan, kegiatan pelatihan akan membekali aspek legal keperwatan gawat darurat, sistem penanggulangan gawat darurat, bantuan hidup dasar, dan penilaian awal (Initial Assessment).
"Selain itu, juga materi penatalaksanaan pasien gangguan pernafasan, penatalaksanaan akibat trauma kepala dan spinal, penatalaksanan Pasien gangguan sirkulasi, penatalaksanaan kardiovaskuler, dan penatalaksanaan proses rujukan triage pasien," terangnya.
Pelatihan diikuti oleh 79 peserta terdiri dari RSAU seluruh Indonesia berjumlah 34 orang, perwakilan RS di wilayah Kabupaten Magetan 24 orang, dan 21 orang dari instansi terkait. Pemateri dari EMT 118 (Emergency Medical Technician) Surabaya.
(eyt)