Ada 98 Ribu Warga Surabaya Belum Ikut Perekaman E-KTP

Kamis, 14 Maret 2019 - 10:32 WIB
Ada 98 Ribu Warga Surabaya Belum Ikut Perekaman E-KTP
Ribuan warga Surabaya masih belum melakukan perekaman e-KTP. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Ada sebanyak 98 ribu warga Kota Surabaya, hingga kini belum ikut perekaman e-KTP. Mereka akan diberikan kesempatan sampai akhir bulan ini di Gedung Siola.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dipendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji menuturkan, data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menunjukan masih ada warga Kota Pahlawan yang belum melakukan perekaman e-KTP.

Ribuan warga yang belum melakukan perekaman diharapkan bisa datang ke sisi barat depan Museum Surabaya di area Siola. Dispendukcapil akan membuka layanan itu mulai pukul 07.30 hingga 24.00 WIB.

"Layanan akan tetap buka walaupun memasuki hari libur. Termasuk hari Sabtu dan Minggu kita tetap buka," kata Agus, Kamis (14/3/2019).

Ia melanjutkan, pihaknya juga mempunyai program Jemput Bola (Jebol) dalam percepatan perekaman. Masyarakat Surabaya yang termasuk dalam kategori lansia maupun disabilitas dan belum melakukan perekaman E-KTP, akan didatangi oleh petugas ke rumahnya.

"Kami juga membuat program Jemput Bola (Jebol), kami turun ke wilayah yang akan didata oleh Lurah. Untuk lansia dan disabilitas nanti kami akan mobile bergerak turun mulai 14 - 31 Maret 2019," ujarnya.

Ia menjelaskan berdasarkan surat Kemendagri, batas untuk melakukan perekaman E-KTP bagi setiap kabupaten/kota di Indonesia adalah 20 Maret 2019. Namun, karena dinilai terlalu mepet, akhirnya pihaknya mengajukan agar batas akhir perekaman E-KTP di Surabaya diperpanjang hingga 31 Maret 2019.

"Deadline oleh Kemendagri 20 maret 2019. Tapi kita push sampai 31 Maret. Karena kita komunikasi dengan Kemendagri juga baik, Insya Allah walaupun 31 Maret nanti bisa diakui oleh Kemendagri," jelasnya.

Ia menambahkan, agar proses perekaman E-KTP di Surabaya bisa segera rampung, pihaknya telah menyiapkan 12 hingga 14 alat rekam yang akan stay di Gedung Siola.

Sementara untuk sisanya, 6-7 alat akan dioptimalkan untuk mobile. Ia mengaku dalam tiap hari, warga yang melakukan perekaman e-KTP sekitar 300-400 an. Namun jika program ini berjalan, diharapkan bisa sepuluh kali lipatnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5929 seconds (0.1#10.140)