Bupati Ponorogo Minta MUI Turun Tangan Cegah Doktrin Kiamat Menyebar

Kamis, 14 Maret 2019 - 15:58 WIB
Bupati Ponorogo Minta MUI Turun Tangan Cegah Doktrin Kiamat Menyebar
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto/Dok
A A A
PONOROGO - Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni berharap Pemprov Jawa Timur (Jatim) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) turun tangan terkait dengan kasus doktrin kiamat di Ponorogo.

Ipong berharap pemerintah provinsi mendatangi pondok pesantren, tempat tokoh agama yang mengajarkan doktrin kiamat tersebut. “Yang tepat mungkin Pemprov dan MUI Jatim segera turun tangan ke Ponpes (Miftahul Falahil Mubtadi’in di Kasembon Malang),” kata Ipong, Kamis (14/3/2019.

Harapan itu disampaikan Ipong lantaran kasus hijrahnya 52 warga Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, telah meresahkan. Pihaknya khawatir, doktrin tersebut terus menyebar dan memengaruhi masyarakat Ponorogo lainnya. (Baca juga: Banyak Jamaah Nyantri di Ponpes Malang Bukan karena Ponorogo Mau Kiamat)

Ipong mengatakan, jumlah pengikut Muhammad Romli, penyebar doktrin kiamat di Ponorogo cukup banyak. Bahkan, di Desa Watubonang, basis pengikut ajaran pengasuh Ponpes Miftahul Falahil Mubtadi’in ini juga terdapat kantor cabang.

“Ini harus segara dicegah agar tidak tambah meluas pengikutnya,” ujar Ipong.

Saat ini, pihaknya bersama aparat kepolisian, MUI dan ormas Islam juga terus melakukan pendampingan. Harapannya, jamaah pengikut ajaran doktrin kiamat yang masih bertahan, tidak ikut berangkat ke Malang.

Sementara itu, hingga saat ini aparat desa setempat terus melakukan pendataan terhadap warga yang diduga ikut dalam jaringan ini. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran doktrin aneh tersebut lebih luas lagi. (Baca juga: Ajaran Sesat Siarkan Kiamat Sudah Dekat, Warga Tinggalkan Kampungnya)

Seperti diketahui, kabar puluhan warga pindah karena kiamat itu viral di media sosial. Di grup medsos warga Ponorogo, kabar “hijrahnya” puluhan warga ini bahkan ramai sejak sepekan lalu.

Banyak warga Ponorogo pindah ke Malang karena takut kiamat. Demi bisa hijrah, mereka bahkan menjual seluruh asetnya sekalipun dengan harga murah.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0398 seconds (0.1#10.140)