Senjata Pelaku Pembantaian di Masjid Salandia Baru Dipenuhi Tulisan Nama

Sabtu, 16 Maret 2019 - 07:07 WIB
Senjata Pelaku Pembantaian di Masjid Salandia Baru Dipenuhi Tulisan Nama
Senjata yang digunakan teroris Selandia Baru dipenuhi coretan nama pelaku pembantaian massal. Foto/Istimewa
A A A
WELLINGTON - Senjata otomatis yang dipakai dalam penembakan di dua masjid di Christchurh, Selandia Baru, dipenuhi coretan nama-nama pelaku pembunuhan massal di atasnya.

Ada juga sejumlah peristiwa bersejarah.Pelaku pembantaian, Brenton Tarrant, sengaja menulis nama-nama pelaku pembunuhan massal di masa lalu beserta nama kota tempat pembunuhan itu terjadi pada senjata yang digunakannya.

Tarrant (28) muncul di pengadilan dengan tuduhan membunuh 49 orang dalam pembantaian di dua masjid yang penuh dengan jamaah yang menghadiri shalat Jumat.

Dia ditangkap bersama dengan dua orang lainnya dan bahan peledak dalam apa yang tampaknya merupakan serangan teror yang direncanakan dengan cermat.

Gambar yang dia posting di media sosial dan rekaman video secara langsung saat dia melakukan pembunuhan mengungkapkan tulisan putih di senjatanya.

Selain nama dan lokasi, Tarrant menyertakan pesan rasis seperti 'di sini migrasi Anda'.

Seperti dikutip dari Metro, Sabtu (16/3/2019), beberapa tokoh bersejarah, tanggal dan lokasi yang disebutkannya adalah Feliks Kazimierz Potocki merujuk seorang pemimpin militer Polandia yang berperang melawan Tatar dan Turki.

Selain itu tertulis pula nama Josue Estebanez merujuk pada seorang korban pembunuhan Spanyol.

Ada pula nama Iosif Gurko dan Sigismund dari Luksemburg. Gurko adalah marhsal lapangan Rusia selama Perang Rusia-Turki. Sedangkan Sigismund adalah Kaisar Romawi, Raja Hongaria, Kroasia, Jerman, Bohemia, dan Italia pada pergantian abad ke-15.

Terdapat pula nama Sebastiano Venier, pemimpin dalam Pertempuran Lepanto melawan Turki pada 1571 serta Marcantonio Colonna merujuk pada Laksamana armada Kepausan di Pertempuran Lepanto.

Selain itu, seperti disitir dari Geo.tv, ada juga sejumlah nama-nama seperti Anton Lundin Pettersson, pelajar ekstremis di Swedia. Petterson telah membunuh dua anak migran pada tahun 2015.

Nama lain adalah Alexandre Bissonnette, yang menyerang masjid Kanada pada 2017 dan membunuh enam Muslim. Nama Komandan militer Albania Skanderbeg juga tertulis di pistol. Dia adalah pemimpin pemberontakan melawan Kekaisaran Ottoman di abad ke-15.

Nama-nama lain termasuk nama Antonio Bragadin dan Charles Martel. Bragadin adalah seorang perwira Venesia yang melanggar perjanjian, membunuh tawanan Turki. Sedangkan Martel adalah pemimpin militer Frank yang telah mengalahkan Muslim Spanyol dalam Pertempuran Tur.

Selain sejumlah nama tokoh bersejarah, terdapat pula sejumlah peristiwa bersejara seperi Wina 1683 merujuk pada Pertempuran Wina antara orang Kristen dan Turki.

Peristiwa Acre 1189 yang merujuk pada Pengepungan Acre ketika Raja Guy dari Yerusalem bentrok dengan Sultan Saladin, pemimpin Muslim di Suriah dan Mesir juga tertulis dalam senjatanya.

Ada pula Peristiwa Khotyn 1621 merujuk pada pertempuran di mana Polandia menahan - Turki Vac 1684 merujuk pada peperangan antara Kekaisaran Ottoman dan Kekaisaran Suci Romawi

Sebanyak 49 orang tewas dalam aksi brutal yang dilakukan oleh Brenton Tarrant. Selain itu, aksi tersebut juga menyebabkan 48 orang lainnya terluka. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut aksi itu sebagai serangan teroris pada salah satu hari paling gelap di Selandia Baru.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8521 seconds (0.1#10.140)