Terkait Penangkapan Romy, Sekjen PDIP: Ini Pil Pahit Bagi Kita

Sabtu, 16 Maret 2019 - 18:59 WIB
Terkait Penangkapan Romy, Sekjen PDIP: Ini Pil Pahit Bagi Kita
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto/SINDONews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku kaget dan prihatin tertangkapnya Ketua Umum PPP, Romahurmuzy dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Romy, panggilan karib Romahurmuzy diduga menerima suap terkait jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).

Hal itu disampaikan Hasto di sela Rapat Koordinasi PDIP Jatim di kantor DPD PDIP Jatim Jalan Kendangsari, Sabtu (16/3/2019). Pihaknya akan terus mencermati dan memantau perkembangan kasus tersebut. Pasalnya, PPP merupakan satu dari 10 partai pendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

“Kita tidak berbuat banyak dan harus bijak. Sebab, kita tidak bisa intervensi hukum. Kita harus menghormati hukum. Ini menjadi pil pahit bagi kita dan bisa menjadi pelajaran bagi kita semua,” katanya.

Terkait posisi Romy yang menjabat sebagai pengarah di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Hasto mengaku akan ada pembahasan lebih lanjut sembari menunggu proses hukum di KPK.

Namun dia menegaskan bahwa, korupsi memang harus diberantas. Ini sebagai bagian dari agenda reformasi 1998. “Kami tidak akan tinggalkan sahabat PPP yang dapat persoalan. Kami tetap rangkul agar energi pemenangan tikda berkurang,” paparnya.

Soal pengakuan Romy yang merasa dijebak dalam OTT, alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) enggan mengomentari lebih lanjut. Pihaknya memilih menunggu keterangan resmi dari KPK.

Dia juga mengaku belum mengetahui bahwa Romy dijebak. “Sekali lagi, jadikan ini sebagai pelajaran. Kami akan menanggapi dengan bijak. Yang jelas, korupsi harus dilawan dan tidak bisa dibiarkan,” pungkas Hasto
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9951 seconds (0.1#10.140)