Irak Mulai Gali Kuburan Kelompok Yazidi Korban Kekejaman ISIS

Minggu, 17 Maret 2019 - 08:32 WIB
Irak Mulai Gali Kuburan Kelompok Yazidi Korban Kekejaman ISIS
Pekerja dan ahli forensik memeriksa zona selama penggalian kuburan massal ratusan Yazidi yang dibunuh oleh gerilyawan ISIS di distrik Sinjar. Foto/Istimewa
A A A
ERBIL - Pemerintah Irak mulai menggali kuburan massal yang ditinggalkan oleh ISIS di barat laut Sinjar. Penggalian dilakukan di hadapan peraih Hadiah Nobel Perdamaian Nadia Murad.

Kerabatnya yang terbunuh diyakini telah dimakamkan di daerah itu.Penggalian itu, yang dilakukan dengan dukungan PBB, dimulai pada Jumat di desa Kocho. Situs resmi Murad mengatakan itu menandai penggalian pertama kuburan massal yang berisi sisa-sisa jasad etnis Yazidi, kelompok minoritas yang ditargetkan untuk dimusnahkan oleh para ekstremis ISIS.

Militan ISIS mengamuk di Sinjar pada 2014, membunuh pria Yazidi dan menculik ribuan wanita serta anak-anak. Banyak pengikut agama minoritas itu masih hilang, setelah perempuan dipaksa menjadi budak seksual dan anak laki-laki diindoktrinasi dalam ideologi ekstremis.

“Saya menyampaikan belasungkawa kepada Yazidi dan seluruh umat manusia. Tidak ada satu pun keluarga Yazidi yang tidak merasakan pahitnya pemusnahan ini,” kata Murad.

“Mereka semua kehilangan orang yang mereka cintai, harta benda dan impian mereka, dan terutama di desa ini,” imbuhnya seperti dikutip dari Arab News, Minggu (17/3/2019).

Murad adalah satu dari sekitar 3.000 perempuan dan gadis Yazidi yang diculik serta dijual sebagai budak seksual. Dia diperkosa, dipukuli, dan disiksa sebelum berhasil melarikan diri setelah tiga bulan di tahanan.

Lebih dari 70 kuburan massal telah ditemukan di Sinjar sejak dibebaskan dari ISIS pada November 2015.

Pada bulan November, penyelidik PBB mengatakan mereka telah memverifikasi lokasi lebih dari 200 situs kuburan massal sejak masa pemerintahan ISIS di Irak utara. Kuburan itu berisi antara 6.000 hingga 12.000 jasad korban.

Nada Selo, seorang aktivis dari Kocho, menyesalkan lambatnya upaya untuk mengidentifikasi dan memulihkan korban.

“Kelalaian telah berlangsung selama empat tahun dan sampai sekarang. Orang-orang berharap selama ini untuk melihat kerabat mereka hidup. Jadi jujur, ini adalah kekecewaan besar bagi kami sebagai Yazidi, dan ini adalah tragedi nyata,” ujarnya.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan awal minggu ini oleh Murad, LSM global Yazidi Yazda dan penasihat hukum bersama mereka Amal Clooney menyambut proses tersebut di Kocho. Mereka menyatakan harapan bahwa itu akan menjadi bagian dari upaya komprehensif yang akan menghasilkan penggalian semua kuburan massal korban ISIS di Sinjar dan seterusnya, pengembalian jenazah para korban ke keluarga mereka dan penyelidikan kejahatan yang relevan, yang mengarah ke penuntutan militan ISIS yang bertanggung jawab.

ISIS berada di ambang kehilangan wilayah terakhir yang dikontrolnya di Suriah ketika para pejuang yang didukung Amerika Serikat (AS) menekan para ekstremis di desa Baghouz dekat perbatasan Irak. Selama beberapa bulan terakhir sejumlah perempuan dan anak-anak Yazidi telah dibebaskan di Suriah timur.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1961 seconds (0.1#10.140)