Kosgoro 1957 Mengutuk Aksi Teror di Selandia Baru

Selasa, 19 Maret 2019 - 16:55 WIB
Kosgoro 1957 Mengutuk Aksi Teror di Selandia Baru
Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 HR Agung Laksono.Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 HR Agung Laksono mengutuk kerasaksi terorismedan tindak kekerasan yang dilakukan Brenton Harrison Tarrant (28).

Pria Australia itu menembaki secara brutal terhadap puluhan jamaah salat Jumat di dua masjid, di Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat 15 Maret 2019.

“Mengecam dan mengutuk keras tindakan teror tersebut. Tindakan tersebut adalah tindakan terorisme yang sama sekali tidak dibenarkan dengan alasan apapun dan bertentangan dengan prinsip kemanusiaan,” ujar Agung Laksono dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Tidak hanya bagi umat muslim, Agung Laksono juga menilai kejadian tersebut merupakan duka bagi dunia dan kemanusiaan.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar itu pun meminta pemerintah Selandia Baru untuk segera menyelesaikan kasus tersebut sehingga diketahui motif pelaku dan tentunya memberikan hukuman berat kepada yang terlibat.

“Meminta pemerintah Selandia Baru mengusut tuntas motif dan pelaku penembakan serta dalang atas peristiwa tersebut dan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada siapapun yang terlibat,” tegasnya.

Yang tidak kalah penting, lanjut Agung Laksono, pemerintah Selandia Baru diminta untuk melakukan perlindungan khususnya terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) dan seluruh umat Islam di sana.

"Kami berharap pemerintah Selandia Baru agar lebih meningkatkan lagi pengamanan dan perlindungan bagi umat Islam. Agar mereka dapat menjalankan ibadah dan kehidupannya dengan tenang dan baik,” ucapnya.

Meski demikian, atas peristiwa ini, pihaknya berharap umat Muslim dapat menahan diri atas provokasi yang dilakukan para teroris."Mengimbau kepada umat Islam di dunia, khususnya di Indonesia, agar dapat menahan diri dan tidak terhasut melakukan reaksi negatif,"katanya.

Secara khusus Agung Laksono memuji aksi tanggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam merespons peristiwa di Selandia Baru. Sebagai pemimpin negara berpenduduk Islam terbesar, Jokowi dinilai telah mengambil inisiatif untuk membuka mata dunia bahwa peristiwa pembantaian itu merupakan tragedi terburuk bagi kemanusiaan.

"Alhamdulillah Pak Jokowi cepat bertindak maupun pejabat negara terkait guna memastikan nasib WNI yang tinggal di sekitar lokasi peristiwa,"ujarnya
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6222 seconds (0.1#10.140)