Selama Februari, Neraca Perdagangan Jatim Defisit USD65,65 Juta

Kamis, 21 Maret 2019 - 12:45 WIB
Selama Februari, Neraca Perdagangan Jatim Defisit USD65,65 Juta
Sektor nonmigas mengalami surplus sebesar USD169,79 juta dan migas mengalami defisit USD235,44 juta.Foto/SINDOnews.s
A A A
SURABAYA - Nilai neraca perdagangan Jatim selama Februari 2019 defisit USD65,65 juta akibat selisih perdagangan yang negatif pada sektor migas, walaupun nonmigasnya surplus.

Sehingga secara agregat menjadi defisit. Sektor nonmigas mengalami surplus sebesar USD169,79 juta dan migas mengalami defisit USD235,44 juta.

Secara kumulatif, selama Januari-Februari 2019 neraca perdagangan Jatim masih tetap defisit sebesar USD588,76 juta. Sektor nonmigas defisit sebesar USD 98,22 juta dan migas defisit sebesar USD490,54 juta. Pada Februari 2019 impor turun 14,45 persen dibanding Januari 2019. Yaitu dari USD2,05 miliar menjadi USD1,75 miliar. Kondisi ini ditunjukkan kinerja impor komoditas nonmigas yang turun lebih besar daripada kenaikan impor migas.

Impor migas bulan Februari 2019 naik 5,92 persen, dari USD302,31 juta menjadi USD320,21 juta. Impor migas menyumbang 18,27 persen dari total impor Februari 2019. Nilai impor migas turun 16,54 persen bila dibanding Februari 2018. Impor nonmigas juga turun 17,98 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari USD 1.746,83 juta menjadi USD 1.432,80 juta. Impor nonmigas menyumbang 81,73 persen dari total impor Februari ke Jawa Timur. “Dibanding Februari 2018, nilai impor nonmigas Februari 2019 naik 3,85 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono, Kamis (21/3/2019).

China tercatat sebagai negara importer terbesar ke Jatim selama Februari 2019 dengan kontribusi 28,58 persen. Disusul Amerika Serikat dan Thailand dengan kontribusi 8,57 dan 6,93 persen. Nilai impor dari China pada Februari 2019 sebesar USD409,51 juta. Diikuti impor Amerika Serikat USD22,82juta serta dari Thailand USD99,28 juta.

Kelompok negara ASEAN masih menjadi salah satu pemasok utama barang komoditi nonmigas ke Jatim selama Februari. Yakni mencapai USD234,32 juta, turun 2,09 persen dibanding bulan sebelumnya. Di kawasan ASEAN, Thailand menjadi negara utama dengan kontribusi 6,93 persen dari total impor. Diikuti Malaysia dengan kontribusi 3,50 persen dan dari Singapura 2,85 persen.

“Secara kumulatif, selama periode Januari-Februari 2019, impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD473,64 juta atau dengan kontribusi mencapai 14,90 persen,” tandas Teguh.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9848 seconds (0.1#10.140)