Khofifah Dorong Peningkatan Ekspor Sektor Agro

Kamis, 21 Maret 2019 - 16:08 WIB
Khofifah Dorong Peningkatan Ekspor Sektor Agro
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor komoditas pertanian Jatim di Terminal Petikemas Surabaya, Kamis (21/3/2019). Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor komoditas pertanian Jatim di Terminal Petikemas Surabaya, Kamis (21/3/2019).

Kegiatan ini merupakan wujud sinergi antara Pemprov Jatim dengan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) dalam percepatan layanan ekspor produk pertanian.

Pelepasan kali ini berupa komoditas tumbuhan, yakni 60,231 meter kubik (m3) plywood ke Singapura, 19,1 ton kopi ke Belgia, 22,5 ton kilogram (kg) gagang cengkeh ke Kanada, daun kelor 12 ton ke Korea Selatan, dan 81 ton margarin ke Ghana.

Ekspor juga dilakukan pada komoditas hewan dan produk hewan yakni 25,5 ton susu ke Malaysia, 140 ton premix ke spanyol, 19 ton sterilized kenaf core dry ke Jepang, 34 ton bulu bebek ke Taiwan, 130 ton calcium salt ke Barcelona, dan 300 kg sarang burung walet (SBW) ke Hongkong.

Kegiatan ekspor ini merupakan inisiasi Kementan melalui Barantan dengan program 'Ayo Galakkan Ekspor Produk Pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa (Agro Gemilang)'. Program yang bertujuan meningkatkan ekspor produk pertanian berbasis wilayah ini sekaligus menambah jumlah eksportir di sektor pertanian dari kalangan muda.

“Ekspor ini menjadi bagian penting untuk bisa mendatangkan devisa, sekaligus mendorong penguatan pertumbuhan ekonomi di Jatim,” kata Khofifah.

Menurutnya, Jatim memiliki potensi besar di sektor pertanian. Jatim juga dan memiliki peluang untuk meraup devisa negara dari ekspor non migas. Melihat potensi tersebut, orang nomor satu di Jatim ini terus mendukung dan mendorong ekspor komoditas pertanian Jatim. Caranya, dengan meningkatkan sinergi dengan instansi terkait. “Saya ingin mengajak eksportir membangun hubungan yang kuat pelaku usaha sektor agro,” terangnya.

Selain itu, lanjut dia, antara Balai Besar Karantina di Surabaya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim juga melakukan hubungan baik dengan para eksportir dan petani atau sektor yang menjadi komoditas andalan ekspor Jatim.

“Banyak petani kita punya produk yang perlu mendapatkan pendampingan untuk bisa disertifikasi supaya memenuhi standar produk yang bisa diekspor,” kata orang nomor satu di Jatim ini.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan (KKIP) Sujarwanto mengatakan, diperlukan sinergi yang baik dari seluruh pemangku kepentingan untuk mendongkrak ekspor.

“Potensi dan peluang yang besar dari Provinsi Jatim yang besar harus di optimalkan agar bermuara pada kesejateraan petani,” imbuhnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1995 seconds (0.1#10.140)