Serunya Belajar Bahasa Inggris Bersama Chef Ken

SURABAYA - Siapa tak kenal dengan Chef Ken, pria asal Surabaya yang memiliki nama asli Ken Kurniawan Sutanto ini menjadi populer saat mengikuti Master Chef Indonesia 2.

Apalagi Ken berhasil menduduki peringkat 3 dalam ajang memasak tersebut. Tak ayal, dimanapun Ken berada selalu menjadi pusat perhatian warga bahkan anak-anak sekalipun. Hal itu terlihat saat Ken berada di English First (EF) Surabaya Plaza, Kamis (21/3/2019). Ken muncul dengan penampilan yang sama saat tampil dilayar kaca. Kehadiran Ken di lembaga kursus bahasa Inggris itu adalah untuk mengajar anak-anak siswa EF memasak cheese burger.

Serunya, Ken menjelaskan satu persatu bahan baku untuk membuat burger dan cara memasak burger dengan bahasa inggris. Anak-anakpun juga nampak asik berinteraksi dengan Ken dengan bahasa inggris. "Meat itu daging", celetuk kenakan-kanakan sesama siswa yang mengenakan topi koki berwarna putih dan apron biru dimeja belakang.

Siswa-siswipun mengikuti setiap tahap praktik pembuatan chees burger sesuai paduan Chef Ken. Setelah bahan baku tercampur dan dibentuk, burger dimasukkan kedalam oven. Burger matang tidak dimakan ditempat, melainkan dikemas rapi dan dibawa pulang oleh siswa.


Kepada awak media Chef Ken menjelaskan, belajar memasak sejak usia dini sangat perlu agar para siswa bisa mandiri. Menurutnya belajar memasak dapat melatih sensor motorik anak. "Sensorik motoriknya para siswa bisa aktif karena hal ini sangat penting", katanya.

Manager EF Surabaya Plaza, Putu Prabu Astiluhur mengatakan dihadirkannya Chef Ken ditengah-tengah siswa untuk mengajar memasak ini merupakan salah satu metode baru cara belajar bahasa inggris di EF. Kegiatan tersebut sekaligus melaunching fasilitas terbarunya Brand New Look, yakni EF Kitchen atau dapur tempat praktek belajar memasak.

"Ini untuk bisa memudahkan anak – anak bisa mempraktekkan bahasa inggrisnya secara alami dalam kehidupan nyata", ujarnya.

Menurutnya, point penting belajar bahasa adalah mengaplikasikannya atau mempraktekkan hasil belajar bahasa inggrisnya. "Karena biasanya kalau belajar bahasa inggris kebanyakan hanya di kelas saja. Mereka tahunya hanya belajar secara teori saja", tandasnya.