Hindari Dimanfaatkan, Penghuni Yayasan GCK Jombang Dilarang Ikut Pemilu
A
A
A
JOMBANG - Warga penghuni Yayasan Griya Cinta Kasih (GCK) Jombang, Jawa Timur yang jumlahnya mencapai ratusan dipastikan tak menggunakan hak pilih di Pemilu 17 April.
Pihak yayasan tegas melarang mereka untuk ikut pemilu karena takut dimanfaatkan.
Pimpinan Yayasan Griya Cinta Kasih, Jamiin mengatakan, para penghuni yayasan adalah pasien penderita gangguan jiwa. Kendati sebagian di antara mereka telah sembuh (normal), mereka belum memiliki pengetahuan atau kemandirian dalam memilih.
Jamiian menyebutkan, jumlah penghuni yayasan Griya Cinta Kasih ada 200 orang. Dari jumlah itu, 40 persen di antaranya telah normal. Mereka sudah beraktivitas seperti biasa dan bergaul dengan masyarakat.
“Kalau ikut pemilu, kami khawatir mereka akan dimanfaatkan calon tertentu. Sebab, mereka ini belum memiliki kemandirian dalam memilih. Mereka juga tidak memiliki pengetahuan cukup tentang siapa calon yang akan dipilih,” katanya, Kamis (21/3/2019).
Pada kondisi seperti itu, para penghuni, lanjut Jamiin, akan menurut kepada siapa saja yang mengarahkan. “Begitu ada yang memerintah atau menunjukkan gambar calon yang akan dicoblos, mereka akan ikut,” ujarnya.
Pihak yayasan tegas melarang mereka untuk ikut pemilu karena takut dimanfaatkan.
Pimpinan Yayasan Griya Cinta Kasih, Jamiin mengatakan, para penghuni yayasan adalah pasien penderita gangguan jiwa. Kendati sebagian di antara mereka telah sembuh (normal), mereka belum memiliki pengetahuan atau kemandirian dalam memilih.
Jamiian menyebutkan, jumlah penghuni yayasan Griya Cinta Kasih ada 200 orang. Dari jumlah itu, 40 persen di antaranya telah normal. Mereka sudah beraktivitas seperti biasa dan bergaul dengan masyarakat.
“Kalau ikut pemilu, kami khawatir mereka akan dimanfaatkan calon tertentu. Sebab, mereka ini belum memiliki kemandirian dalam memilih. Mereka juga tidak memiliki pengetahuan cukup tentang siapa calon yang akan dipilih,” katanya, Kamis (21/3/2019).
Pada kondisi seperti itu, para penghuni, lanjut Jamiin, akan menurut kepada siapa saja yang mengarahkan. “Begitu ada yang memerintah atau menunjukkan gambar calon yang akan dicoblos, mereka akan ikut,” ujarnya.
(vhs)