Program Tol Langit Jokowi, Dorong Penetrasi Internet di Indonesia

Sabtu, 23 Maret 2019 - 18:02 WIB
Program Tol Langit Jokowi, Dorong Penetrasi Internet di Indonesia
Sekretaris Jenderal Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Pusat, relawan pendukung Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Bambang Joedopramono. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Jumlah pengguna internet di Indonesia, mengacu laporan riset digital 2019, diperkirakan mencapai 56 persen dari total jumlah penduduk yang sebanyak 268 jiwa.

Namun, jumlah tersebut tahun ini akan meningkat pesat seiring dengan meluasnya penggunaan gadget dan selesainya proyek penggelaran kabel fiber optic Palapa Ring, yang menyambungkan jaringan internet ke seluruh wilayah Indonesia.

Sekretaris Jenderal Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Pusat, relawan pendukung Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Bambang Joedopramono mengatakan, Palapa Ring oleh capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin disebut sebagai Tol Langit.

Ini memang sebuah keniscayaan karena saat ini masyarakat hidup di era revolusi digital 4.0. Ini ditandai dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan gadget dan tingginya penetrasi internet.

"Nah, perkembangan internet ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Jangan hanya digunakan untuk hiburan saja," katanya usai acara Seminar Nasional Revolusi Industri 4.0 Indonesia yang digelar oleh KAPT Jatim di Hotel Wyndham, Surabaya, Sabtu (23/3/2019).

Saat ini, Palapa Ring Paket Barat sudah selesai 100 persen dan on air pada Maret 2018. Lalu Palapa Ring Paket Tengah sudah selesai 100 persen dan kini memasuki masa uji kestabilan sistem.

Sedangkan Palapa Ring Paket Timur sudah mencapai sekitar 88 persen. Ada 57 kabupaten dan kota yang akan dilalui jaringan Palapa Ring.

Palapa Ring Paket Barat menjangkau lima kabupaten dan kota, Palapa Ring Paket Tengah 17 kabupaten dan kota, dan Palapa Ring Paket Timur meliputi 33 kabupaten dan kota.

"Infrastruktur (Palapa Ring) sudah ada. Tinggal ke depan mengembangkan SDM-nya," uar Bambang.

Sementara itu, berrdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia yang mengakses layanan aplikasi percakapan (chatting) masih mendominasi sebesar 89,35 persen.

Kemudian, pengguna media sosial 87,13 persen, pencarian (search engine) 74,84 persen, membeli barang 32,19 persen, menjual barang 8,12, dan yang paling kecil adalah layanan perbankan (internet banking) 7,39 persen.

"Salah satunya program pemerintah ke depan yang konsentrasi dengan pengembangan SDM. Ini agar keberadaan internet bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," tandasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6942 seconds (0.1#10.140)