Santri Harus Ikut Berkontribusi Menentukan Kemajuan Bangsa

Senin, 25 Maret 2019 - 19:04 WIB
Santri Harus Ikut Berkontribusi Menentukan Kemajuan Bangsa
Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah (IKBAL TABAH) harus mampu membaca situasi perkembangan zaman. Foto/Ist
A A A
LAMONGAN - Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah (IKBAL TABAH), Kranji, Paciran, Lamongan punya peran penting dalam merespon berbagai isu negeri ini.

Baik isu lokal maupun tentang berbagai persoalan kebangsaan yang bersifat nasional.
Sebagai salah satu wadah bagi para alumni, IKBAL TABAH yang saat ini telah berusia 37 tahun (berdiri sejak 19 Maret 1982), berupaya untuk selalu berbenah dan berikhtiar untuk terus dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Ketum Umum IKBAL TABAH Moh. Nur Huda menuturkan, di tengah proses menghadapi pagelaran pesta demokrasi, Pemilu Serentak 2019, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) serta Pemilihan Legislatif (Pileg), dibutuhkan keterlibatan seluruh elemen bangsa. Salah satunya pondok pesantren.

"Sebagai alumni Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, saya secara pribadi dan alumni, melihat Pemilu 2019 sebagai peluang yang bisa dijadikan kiprah para alumni untuk mengawal proses demokratisasi dan pemerintahan yang bersih," tuturnya di sela Puncak Peringatan Harlah Ke-37 IKBAL TABAH di Aula Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji, Paciran, Lamongan, Ahad (24/3/2019).

Beberapa kebijakan pemerintah saat ini, kata Huda, seperti penetapan Hari Santri Nasional, begitu juga dengan adanya Rancangan Undang-Undang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan, merupakan fakta yang menegaskan peran penting santri dan pesantren di dalamnya. "Maka tidak elok, apabila pemilu ini tidak kita kawal dengan maksimal. Untuk itu, kita berharap semoga pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 dapat berjalan dengan lancar dan aman," urainya.

Selain menyikapi soal Pemilu, IKBAL TABAH juga harus mampu membaca situasi perkembangan zaman. Saat ini, Indonesia menghadapi kemajuan teknologi yang pesat. Ini merupakan wajah baru dari persaingan global. "Melek teknologi dan skill santri, musti dipupuk dan ini menjadi awal mempersiapkan diri untuk bersaing," urainya.

Dikatakan Huda yang juga Ketua Umum Forum Dai Muda Indonesia (FKDMI) ini, kemajuan teknologi sangat berkelindan erat dengan bonus demografi yang ditengarai berlangsung hingga 2030 mendatang. "Dengan demikian sangat mungkin, santri memiliki peran penting untuk menyambut peluang bonus demografi. Sebab dari beberapa catatan, santri selalu menjadi pembaharu dalam setiap zaman," paparnya.

Di samping acara Tasyakuran Harlah, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian anugerah IKBAL TABAH Award 2019 kepada para tokoh - tokoh yang telah berjasa dalam mengembangkan organisasi IKBAL TABAH.

Anugrah “IKBAL TABAH Award 2019” diberikan sebagai bentuk Apresiasi atas pengabdian dan jasa-jasanya selama berkhidmat untuk kemajuan IKBAL TABAH pada eranya masing-masing. "Semoga dengan adanya anugerah tersebut, kita sebagai generasi penerus dapat mengambil hikmah dan semangatnya untuk selalu berkhidmah demi bangsa, agama dan almamater tercinta Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah," tuturnya.

Salah satu penerima anugerah yang juga ketua pertama IKBAL TABAH, Zeini Mahbub menuturkan, Ponpes Tarbiyatut Tholabah sejak berdirinya 1898 menjadi pesantren tertua di wilayah Lamongan. Dengan usia pesantren yang sudah lebih dari satu abad, telah berkontribusi melahirkan para alumni pesantren yang berkiprah di masyarakat dan terjun dalam berbagai profesi. "Namun, di tengah dinamika kealumnian pesantren yang makin tahun makin bertambah. Sudah tentu dibutuhkan sebuh organisasi alumni yang nantinya dapat berfungsi sebagai wadah dan pemberi inspirasi bagi santri di lingkungan pesantren," pungkasnya.

Inilah daftar penerima anugerah IKBAL TABAH Award 2019:
- Kategori “Tokoh Penggerak IKBAL TABAH”: Drs Marsikhan Mansur SH.
- Kategori Ketua Umum IKBAL TABAH dari masa ke masa:
Zeini Mahbub (Ketua Umum 1982 – 1984)
Prof. Dr. H. Ma’sum Nur Alim, M. Ag (Ketua Umum 1984 – 1986)
H. M. Rodli Sufri (Alm) (Ketum Umum 1986 – 1988)
Drs. H. Abdul Karim Djabir, M. Ag (Ketum Umum 1988 – 1990)
Drs. H. Zainal Millah Ali (Ketua Umum 1990 – 1992)
Drs. H. Fathurrahman (Ketua Umum 1992 – 1994)
Dr. Hisbullah Huda, M. Ag (Ketua Umum 1994 – 1996)
H. Misbahul Munir, MA (Ketua Umum 1996 – 1998)
Nurul Yaqin, MA (Ketua Umum 1998 – 2002)
Moh. Fatih Lutfi, M. Pd (Ketua Umum 2002 – 2004)
H. Abdullah Mas’ud, M. Si (Ketua Umum 2004 – 2010)
H. Moh. Syamsul Falah, M. Pd (Ketua Umum 2010 – 2014)
Ahmad Millah Hasan, S. Pd (Alm) (Ketua Umum 2014 – 2016).
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5756 seconds (0.1#10.140)