KPK Mulai Bongkar Jual Beli Jabatan dan Fee Proyek

Rabu, 27 Maret 2019 - 13:09 WIB
KPK Mulai Bongkar Jual Beli Jabatan dan Fee Proyek
KPK Mulai Bongkar Jual Beli Jabatan dan Fee Proyek
A A A
MOJOKERTO - KPK terus melakukan pendalaman kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan tersangka Bupati Mojokerto non aktif Mustofa Kamal Pasa (MKP).

Dalam kasus ini, penyidik KPK membongkar praktik jual beli jabatan dan fee proyek selama MKP memimpin.

Sejak tanggal 19 Maret 2019, penyidik KPK memanggil sejumlah pejabat, rekanan proyek dan keluarga besar MKP di Mapolres Mojokerto. Selain meminta keterangan, penyidik juga menyita tiga unit mobil milik staf dan pejabat Pemkab Mojokerto yang diduga diberi oleh MKP.

Salah satu pejabat yang diperiksa mengungkapkan, dimungkinkan penyidik KPK akan lebih lama di Mojokerto. Menyusul banyaknya fakta dan keterangan baru terkait kasus yang tengah ditangani.

"Merembet ke mana-mana. Ada yang mengaku soal fee proyek dan jual beli jabatan," ujar salah satu pejabat Pemkab Mojokerto yang diperiksa KPK. (Baca juga: Giliran Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi Diperiksa KPK)

Pejabat yang meminta namanya tak disebut itu mengatakan, akan banyak pejabat yang nantinya dipanggil. Terutama mereka yang "membeli" jabatan saat MKP aktif menjadi Bupati Mojokerto. "Nama-namanya sudah ada semua. Sepertinya sudah ada nominalnya juga masing-masing pejabat yang beli jabatan," tukasnya.

Tak hanya itu, pejabat ini juga mengatakan, penyidik KPK juga meminta keterangan soal fee proyek fisik yang diberikan rekanan kepada MKP. Baik yang diberikan langsung lewat pihak swasta maupun pejabat Pemkab Mojokerto. "Kalau begitu (semua fee proyek dan jual beli jabatan), nilainya bisa triliunan," tandasnya.

Angka itu, lanjut pejabat ini, karena penyidik KPK menanyakan kasus jual beli jabatan dan fee proyek sejak tahun 2011 hingga tahun 2018. Dan menurutnya, ia yakin semua kasus akan terbongkar. "Banyak pejabat yang sudah mengakuinya karena tidak bisa berkelit soal jual beli jabatan dan proyek itu. Bahkan ada yang menyiapkan data sebelum diperiksa penyidik," pungkasnya.

Sementara hingga Rabu (27/3/2019) pukul 12.45 WIB, sejumlah pejabat dan rekanan proyek masih menjalani pemeriksaan. Diantaranya adalah Wakil Bupato Mojokerto Pungkasiadi. Setelah beberapa saat istirahat salat, Pungkasiadi kembali menjalani pemeriksaan.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6995 seconds (0.1#10.140)