Gus Ipul Minta Massa Pro dan Kontra Ganti Presiden, Menahan Diri

Minggu, 26 Agustus 2018 - 21:21 WIB
Gus Ipul Minta Massa Pro dan Kontra Ganti Presiden, Menahan Diri
Ketua PBNU yang juga Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf berswafoto dengan salah satu pengunjung festival musik jazz di Surabaya, Minggu (26/8/2018). Foto/SINDONews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Menyikapi maraknya aksi menolak, dan pro pada deklarasi #2019 Ganti Presiden, Ketua PBNU Saifullah Yusuf meminta agar kedua belah pihak bisa menahan diri.

Jika tidak bisa menahan diri, menurut Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) ini, kondisi ini dikhawatirkan akan memicu konflik horisontal.

Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah Yusuf, disela-sela menyaksikan festival musik jazz di Surabaya, Minggu (26/8/2018) mengatakan, tahapan Pilpres masih cukup lama, yakni delapan bulan lagi.

Namun begitu, gesekan di masyarakat terkait deklarasi #2019 Ganti Presiden sudah mengemuka. Bahkan di Surabaya, hari ini juga sempat ada ketegangan antara kelompk massa yang kontra dan pro kegiatan deklarasi #2019 Ganti Presiden.

"Saya prihatin. Semoga ini menjadi yang terakhir. Perbedaan bisa diselesaikan dengan damai. Tidak usah saling menghujat dan memaki. Mari kita masuk pada proses yang menggembirakan," harapnya.

Dia menilai, seharusnya proses elektoral bisa berjalan dengan gembira. Maka dari itu, pihaknya mengimpikan adanya kelompok masyarakat yang membentuk koalisi pemilih gembira.

Koalisi ini dibentuk dengan tujuan membangun pemilih cerdas, yang memilih pemimpin dari visi dan misinya.

"Perlu ada koalisi gembira. Koalisi yang mampu memilih pemimpin yang tepat dan mampu membahagiakan warganya. Sekali lagi saya minta, mari kita lalui ini dengan gembira," katanya.

Terkait keterlibatan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, dan Banser dalam aksi penolakan deklarasi #2019 Ganti Presiden di Surabaya, Gus Ipul menganggap bahwa itu adalah tindakan pribadi. Bukan atas perintah lembaga.

Menurutnya, baik GP Ansor, dan Banser, secara organisasi tidak terlibat dalam politik praktis. Justru pihaknya berharap, agar kedua organisasi bisa menjadi mediator atau penengah dari dua kelompok yang berseteru.

"Saya harap ada elemen masyarakat yang bisa menengahi masalah ini (pro dan kontra deklarasi #2019 Ganti Presiden). Elemen itu bisa dari NU seperti Ansor maupun Banser," pungkasnya. Baca Juga: Takmir Minta Massa Pro dan Anti Deklarasi #Ganti Presiden Tinggalkan Masjid
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5652 seconds (0.1#10.140)