Bantuan Alat UV Dryer Disambut Antusias Petani Pamekasan

Kamis, 11 April 2019 - 09:56 WIB
Bantuan Alat UV Dryer Disambut Antusias Petani Pamekasan
Petani Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Madura, menyambut antusias bantuan alat UV Dryer yang diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura.
A A A
PAMEKASAN - Petani Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Madura, menyambut antusias bantuan alat UV Dryer yang diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Bantuan disalurkan melalui Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura.
"Setelah bangunannya jadi, selanjutnya kami segera memanfaatkannya untuk panen padi kami. Anggota sudah tidak sabar mau nyoba,” kata Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sumber Urip, Kusdiadi (36) dalam keterangan pers yang diterima SINDONEWS, Kamis (11/04/2019).

Sambutan warga Pakong yang begitu antusias terhadap bantuan alat tersebut membuat Kusdi kembali meminta adanya tambahan bantuan UV Dryer untuk wilayahnya.

"Jika memungkinkan, mohon ditambahkan UV Dryernya. Di sini produksi padi, jagung cukup melimpah dan perlu pengeringan yang cepat dan murah, “ kata dia berharap.

Pakong yang merupakan salah satu sentra padi dan jagung memiliki potensi tanam padi seluas 2.198 hektare dan 315 hektare untuk jagung. Teknik pengeringan yang umumnya manual menyebabkan kehilangan hasil yang cukup besar dan kerap kali merugikan petani.

Bangunan yang berfungsi sebagai pengering tersebut saat ini berdiri di tanah milik desa serta mengandalkan sinar ultra violet.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Pamekasan Nolo Garjito yang turut mendampingi ke lokasi mengingatkan petani untuk menjaga alat tersebut dan memanfaatkannya dengan baik. "Manajemennya silahkan diatur kelompok. Alat ini multifungsi, bisa untuk tanaman horti juga (bawang merah-red)" kata Nolo.

Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Ismail Wahab saat memantau langsung proses pembangunan UV Dryer di Desa Bajang, Kecamatan Pakong mengungkapkan bahwa alat tersebut sangat bagus dan berguna untuk mempercepat pengeringan jagung, padi, bawang merah bahkan tembakau. “Misal jagung, panennya dimasukin ke sini (UV dryer-red) selama 2 hari, keluar nanti sudah kering. Kadar air paling 14% dan bisa langsung jadi pakan ternak,“ kata Ismail

Kunjungan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beberapa waktu lalu (Februari 2019) ke Madura menyisakan 3 fokus utama di Madura. Yaitu air, produktivitas dan sumber daya manusia (SDM).

Program dengan tagline "Madura Bersatu, Maju Bersama" dilakukan simultan di 4 kabupaten. Mulai dari ujung Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep dengan nilai total anggaran mencapai Rp135 miliar. Alokasi bantuan untuk Pamekasan yaitu benih jagung seluas 1.120 hektare, padi 1.530 hektare, alat dan mesin pertanian berupa handsprayer, pompa air, dan kultivator serta benih bawang merah dan buah-buahan telah didistribusikan sebagai upaya percepatan tanam selama musim hujan di bulan Maret-April ini.

"Bantuan lainnya seperti kawasan bawang merah 100 hektare masih proses. Kami genjot pertanian Pamekasan melalui upaya khusus ini,” pungkas Ismail.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7004 seconds (0.1#10.140)