Bawaslu Mojokerto Deteksi TPS Rawan Serangan Fajar

Kamis, 11 April 2019 - 20:25 WIB
Bawaslu Mojokerto Deteksi TPS  Rawan Serangan Fajar
Ketua Bawaslu Kota Mojokerto, Ulil Abshor.Foto/SINDONews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Mojokerto mencium adanya indikasi adanya money politic jelang pemilihan umum (Pemilu) 17 April 2019 mendatang.

Ada 19 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disinyalir memiliki tingkat kerawanan tinggi terkait serangan fajar.

"Ada 19 TPS rawan tinggi dan 39 TPS rawan sedang di Kota Mojokerto. Kerawanan ini berdasarkan pemetaan yang dilakukan pengawas TPS, terutama rawan politik uang," ujar Ketua Bawaslu Kota Mojokerto, Ulil Abshor, Kamis (11/4/2019).

Dikatakan Ulil, 19 TPS yang masuk kategori rawan tinggi itu rinciannya 15 TPS di Kecamatan Magersari, dan 4 TPS di Kecamatan Kranggan. Meski demikian, menurut Ulil, politik uang di Kota Mojokerto, tidak mendominasi. Namun, berdasarkan pileg sebelumnya, praktik money politik memang terjadi di beberapa TPS jelang pencoblosan.

"Berdasarkan data pileg sebelumnya memang seperti itu. Jadi ada indikasi politik uang di beberapa TPS. Untuk pencegahan kita, besok kita apel bersama semua PTPS dengan stakeholder, nanti pas hari tenang kita patroli anti politik uang melekat sampai hari pemungutan," imbuhnya.

Ulil menyebutkan, beberapa waktu lalu pihaknya juga sudah menerima laporan akan adanya serangan fajar yang dilakukan di beberapa TPS di Kota Mojokerto saat detik-detik menjelang pemilihan. Namun, sayangnya pelapor tidak menyebutkan identitasnya. Sehingga Bawaslu kesulitan untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

"Iya ada, tapi laporannya itu semacam surat kaleng gitu lho, pakai kurir. Yang dilaporkan itu rencana akan bagi-bagi uang. Tapi itu akan kita jadikan informasi awal. Jadi TPS yang berencana ada serangan (fajar) nanti kita intensifkan, berarti itu masuk TPS merah juga artinya rawan tinggi," jelasnya.

Ulil mengaku, ada sejumlah caleg dan politisi yang curhat ke Bawaslu terkait dengan penggunaan money politic dalam Pemilu 17 April nanti. Namun, ia berharap dalam pemilu nanti praktik kotor itu tidak akan terjadi.

"Banyak caleg bahkan ketua partai juga curhat ke Bawaslu bagaimana cara melakukan money politic. Sebab, kata mereka, kalau tidak melakukan kalah tapi kalau melakukan serangan fajar itu khawatir ditangkap Bawaslu," terang Ulil.

Untuk itu, Ulil mengimbau kepada semua pihak baik caleg maupun tim sukses dari pihak manapun untuk tidak melakukan serangan fajar dengan membagikan uang. Sebab, ia sudah menyebar petugas pengawas di setiap TPS.

"Satu TPS satu orang pengawas, kemudian ditambah relawan pemantau pemilu sekitar 100 lebih yang sudah registrasi, itu yang nanti kita dorong untuk membackup pengawasan," pungkasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5631 seconds (0.1#10.140)