Pilih Pemimpin Bangsa yang Amanah dengan Hati Gembira

Rabu, 17 April 2019 - 20:20 WIB
Pilih Pemimpin Bangsa yang Amanah dengan Hati Gembira
Ketua NU Rantting Bojong sekaligus Ketua MUI Bojong, Kiyai Yeyep Abu Bakar Sholeh. Foto/SINDOnews/Vitrianda Hilba Siregar
A A A
BOGOR - Penyelenggaraan Pemilu 2019, merupakan agenda kenegaraan konstitusional dan pesta demokrasi dalam rangka memilih kepemimpinan yang amanah untuk bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, wajib dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, suka cita dan gembira untuk memilih Presiden-Wapres dan para pemimpin di lembaga legislatif dan eksekutif.

Ketua NU Rantting Bojong sekaligus Ketua MUI Bojong, Kiyai Yeyep Abu Bakar Sholeh mengingatkan, Pemilu juga momentum ikhtiar kolektif untuk perbaikan kehidupan bangsa dalam rangka menjaga nilai-nilai agama, dan mensejahterakan umat manusia (hirasat ad-din wasiyasat ad-dun-ya).

Hal indi disampaikannya dalam acara Tausiyah Kebangsaan, yang dihadiri lebih dari 150 orang. Tausiyah itu mengangkat tema "Dari Pesantren Menuju Pemilu Damai dan Menolak Golput".

Tausiyah Kebangsaan dilaksanakan oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI), bersama NU Ranting Bojong dan Yayasan Tawassut di Majelis Pengajian Tarbiyatul Mubtadiin Bojong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/4/2019).

Kiai Yeyep, dalam ceramahnya yang dihadiri oleh 150 jamaah, Oleh karena itu, masyarakat yang mempunyai hak pilih dihimbau untuk menggunakan hak pilih sebaik-baiknya, dan tidak memutuskan untuk tidak memilih atau golput (golongan putih).

"Suara kita adalah penentu keberlangsungan bangsa ini. Dengan menggunakan hak pilih, maka kita ikut bertanggungjawab atas menentukan arah bangsa lewat orang yang kita pilih," jelasnya.

Menurut Kyai Yeyep, golput bukanlah pilihan tepat dalam negara yang demokrasi seperti Indonesia ini.

Kepada para penyelenggara pemilu yaitu KPU, Bawaslu dan DKPP, Kiai Yeyep menghimbau agar mereka wajib bersikap independen, imparsial, profesional, responsif, transparan dan akuntabel agar dapat terselenggara pemilu yang demokratis, tertib, aman, jujur, adil, berkualitas dan bermartabat.

"Keadaan tersebut membuat rakyat dapat menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, gembira, dan tanpa adanya tekanan dan paksaan," jelasnya.

Kiyai Yeyep meminta kepada partai politik, calon anggota legislatif dan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden serta seluruh tim pendukungnya untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan pemilu dan pelanggaran hukum lainnya.

"Termasuk tidak menggunakan politik uang dan kampanye hitam (black campaign), demi kepentingan pribadi maupun kelompok," jelasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7674 seconds (0.1#10.140)