Triwulan I 2019 Nilai Investasi di Kota Pahlawan Capai Rp9,19 T

Senin, 22 April 2019 - 16:32 WIB
Triwulan I 2019 Nilai Investasi di Kota Pahlawan Capai Rp9,19 T
Pada triwulan pertama tahun 2019, investasi yang masuk di Kota Surabaya, mencapai Rp9,191 triliun. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Selama triwulan pertama di tahun 2019 ini, realisasi investasi di Kota Surabaya, mencapai Rp9,19 triliun, melambat dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Pada periode yang sama di tahun 2018, Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Surabaya, mencatat, nilai investasi yang masuk mencapai sebesar Rp9,61 triliun.

Sektor usaha yang paling menyerap investasi adalah sektor perdagangan dengan nilai Rp3,31 triliun. Kedua adalah sektor transportasi darat senilai Rp3,27 trilun. Disusul sektor jasa konstruksi senilai Rp2,22 triliun.

Ketiga sektor tersebut menguasai lebih dari 80 persen investasi di kota Pahlawan. Sisanya adalah sektor pergudangan, perhotelan, jasa usaha makanan dan minuman, hiburan dan rekreasi, jasa perjalanan pariwisata, kesehatan, spa, perikanan dan peternakan serta pendidikan.

"Tahun ini kami targetkan investasi di Surabaya bisa naik 10 persen," kata Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal DPM-PTSP Surabaya, Witarko Agung Samudera, Senin (22/4/2019).

Untuk penyerapan tenaga kerja, selama triwulan I 2019, jumlah tenaga yang terserap sebanyak 57.410 orang. Jumlah itu naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 38.902 tenaga kerja.

Dari sejumlah sektor usaha, yang paling menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan. Jumlah tenaga kerja yang terserap ke sektor ini sebanyak 53.573 orang.

Disusul transportasi darat sebanyak 1.125 tenaga kerja, jasa konstruksi 653 tenaga kerja, jasa usaha makanan dan minuman 614 tenaga kerja dan perhotel 267 tenaga kerja.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya, Jamhadi mengatakan, invetasi di kota Surabaya dalam beberapa tahun terakhir ini berkembang.

Saat ini, negara yang paling banyak berinvestasi di Surabaya adalah Singapura. Kemudian ada Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, China dan Arab Saudi.

"Sebelumnya, China dan Arab Saudi berada di urutan 17 dan 27. Tapi kini masuk sebagai negara invetasi lima besar di Surabaya. Untuk sektornya, invetasi di Kota Surabaya, terbesar tetap di sektor jasa dan perdagangan," kata Jamhadi.

Sesuai dengan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya, lanjut Jamhadi, 48 persen disumbang dari sektor jasa dan perdagangan, 17 persen industri pengolahan dan 11 persen transportasi, telekomunikasi.

Untuk konsisten sebagai kota jasa dan perdagangan, kata dia, Surabaya harus menjadi kota investasi berkelas dunia. "Salah satu fasilitas yang sudah siap adalah jumlah hotel di Surabaya yang mencapai 221 hotel," tandasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0054 seconds (0.1#10.140)