Mahasiswa Lintas Negara di UM Surabaya, Kutuk Teror Bom Sri Lanka

Senin, 22 April 2019 - 16:45 WIB
Mahasiswa Lintas Negara di UM Surabaya, Kutuk Teror Bom Sri Lanka
Mahasiswa Program Studi Agama, dan mahasiswa asing dari berbagai negara melalukan aksi solidaritas untuk korban bom Sri Lanka, di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Mahasiswa Program Studi Agama, dan mahasiswa asing dari berbagai negara di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, melakukan aksi solidaritas bom Sri Lanka.

Aksi mengutuk keras tindakan biadab dan di luar batas kemanusiaan tersebut, dilakukan di halaman kampus UM Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/4/2019).

Mereka menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban teror bom di Gereja Sri Langka, serta mengutuk segala bentuk aksi terorisme atas nama apapun. "Teroris itu orang gila, tidak waras," kata Nomera, mahasiswa asal Madagaskar, saat mengikuti aksi solidaritas.

"Saya ini Kristen, dan agama apupun tidak membenarkan aksi teror. Terkutuklah mereka itu para teroris yang merampas hidup orang," lanjut Nomera.

Mahasiswa Lintas Negara di UM Surabaya, Kutuk Teror Bom Sri Lanka


Salah satu mahasiswa program studi agama UM Surabaya, Dendi Yusuf mengatakan, bahwa terorisme yang menggunakan cara-cara kekerasan tidak ada dalam ajaran agama apapun.

"Segala tindak kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian dan kekerasan bertentangan dengan nilai-nilai kememanusiaan. Bahkan tida ada satupun agama di dunia ini yang memberikan pembenaran terhadap terorisme," tegasnya.

Kepala BAKA UM Surabaya, Junaidi Fery Effendi, juga mengutuk kejahatan terorisme yang terjadi di Sri Lanka. Ia menghimbau agar pemerintah Sri Lanka segera melalukan tindakan tegas.

"Kami sangat mendesak pemerintah Sri Lanka untuk mengambil langkah tegas serta cepat terkait penanganan dan isu terorisme dan radikalisme. Apapun motifnya, terorisme tidak bisa dibenarkan karena mengancam perdamaian dunia dan mencederai martabat kemanusiaan," tandasnya.

Dalam aksinya, mahasiswa membentangkan sejumlah poster bertuliskan Pray for Sri Lanka, Terrorist Has No Religion, Gerak Bersama Lawa Terorisme dan membawa bendera Sri Lanka. Mereka juga membubuhkan cap jari warna-warni pada kain putih sebagai simbol bahwa manusia diciptakan beragam.

Mahasiswa Lintas Negara di UM Surabaya, Kutuk Teror Bom Sri Lanka


Seperti diberitakan sebelumnya, delapan bom meledak dalam serangan terkoordinasi yang menghantam tiga gereja, empat hotel dan sebuah rumah di Sri Lanka. Serangan terhadap tiga gereja terjadi saat para jemaat menjalankan ibadah Paskah.

Tiga gereja berada berada di antara target delapan bom. Ketiganya adalah Kuil Santo Anthony di distrik Kochchikade di Kolombo, Gereja Santo Sebastian di Negombo dan Gereja Sion di kota Batticaloa.

Lima lokasi ledakan lainnya adalah Hotel Cinnamon Grand, Shangri-La, Kingsbury, serta sebuah hotel di dekat Kebun Binatang Nasional. Bom kedelapan meledak di sebuah rumah selama operasi keamanan berlangsung.

Jumlah korban tewas dalam serangkan ledakan bom di Sri Lanka pada hari Minggu kemarin meningkat pesat. Data pada hari Senin (22/4/2019), jumlah korban meninggal sudah mencapai 290 orang. Selain itu, sekitar 500 orang lainnya menderita luka-luka.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7044 seconds (0.1#10.140)