BCI Asia Awards Beri Penghargaan 10 Arsitek dan 10 Developer

Selasa, 23 April 2019 - 20:26 WIB
BCI  Asia Awards Beri Penghargaan 10 Arsitek dan 10 Developer
BCI Asia Awards 2019 Beri Penghargaan 10 Arsitek dan 10 Developer.
A A A
JAKARTA -
BCI Asia Awards ke 15 akan diadakan di tujuh negara Asia. Yakni, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Penghargaan BCI Asia Award ini diberikan untuk mengapresiasi perusahaan pengembang dan konsultan arsitektur dalam membangun dan merancang bangunan-bangunan dengan volume terbesar di tujuh pasar tersebut.

“Acara ini bertujuan untuk mendorong penciptaan arsitektur yang bertanggung jawab secara sosial,” kata National Research Manager Indonesia Cahyono Siswanto kepada pers di Jakarta, Selasa (23/4/2019). Cahyono didampingi Business Manager and Publishing Candice Lim, CEO BCI Asia Mathias
Krups, dan General Manager of BCI Asia Jakarta, Indonesia Pietter Sanjaya.

Cahyono menjelaskan, BCI Asia Awards sebagai platform bagi jaringan kerja domestik dan internasional di antara para konsultan arsitektur, pengembangan properti, produsen dan penyedia layanan yang terbaik.

Diketahui, dalam rangkaian acara BCI Asia Awards tahun 2019 ini, akan ada top 10 arsitek dan pengembang yang mendapatkan penganugrahan penghargaan. Dimana 10 arsitek dan pengembang tersebut merupakan perusahaan yang memiliki nilai agregat terbesar dari sisi proyek yang tengah dibangun selama satu tahun terakhir berdasarkan tingkat keberlanjutan, serta peringkat bangunan hijau yang terkonfirmasi.
“Ada pun kriteria untuk Top 10 Arsitek mencakup proyek-proyek dari tahap pra-tender hingga tahap awal pengkategorian untuk desain bangunan hijau. Para pemenang BCI Asia Awards 2019 diumumkan Selasa 23 April 2019,” jelas dia.

Kesepuluh arsitek yang meraih penghargaan adalah PT AECOM Indonesia, PT Arimas Asri, PT Anggara Architeam, PT Arkonin, PT Duta Cermat Mandiri, OT Megatika Grahalestari Internasional, PT Pendega Desan Weharima (PDW), PT Prada Tata International (PTI) Architects, PT Quadratura Indonesia, dan PT Tetra Desaindo.

Kemudian 10 developer yang meraih penghargaan adalah PT Adhi Commuter Properti, PT Astra Land Indonesia, PT Ciputra Development Tbk, PT Pakuwon Jati Tbk, PT Properti Tbk, Sinarmas Land, PT Summarecon Agung Tbk, PT Trans Property, PT Waskita Karya Realty, dan PT Wijaya Karya Realty.
Menurut Cahyono, BCI sangat concern dengan karya arsitektur yang mendukung green design atau desain bangunan hijau. Yakni karya arsitektur yang samgat mempertimbangkan lingkungan dalam desainnya. Hal itu merupakan tanggungjawab sosial dari arsitektur dunia.

“Pada ajang BCI Asia Award 2019 ini kami memberikan penghargaan kepada 10 arsitektur dan developer yang sedang sedang sedang berjalan (on going project)-nya. Kami menilai tidak hanya aspek komersial saja tapi juga aspek green building.
Yakni, memikirkan apakah proyek ini berkontribusi terhadap sosial,” kata dia.

Cahyono menjelaskan pihaknya mendorong penciptaan arsitektur yang bertanggung jawab secara sosial. Untuk kondisi saat ini, green building di Indonesia bukan yang paling buruk tapi juga bukan yang paling baik.

“Pemenangnya selalu ada dari Indonesia. Arsitektur Indonesia cukup aware dengan green building. Total nominal nilai proyek untuk arsitektur keseluruhan senilai Rp33,7 triliun. Yakni project yang sedang di-handle dalam 1 tahun. Sedangkan developer yang riil jalan pada tahap konstruksi nominal proyek secara keseluruhan sebesar Rp15,7 triliun,” ungkap dia.

Cahyono mengatakan, semakin konsisten sebuah arsitek dan developer dalam berkarya dan membangun maka semakin besar peluang masuk top ten. BCI menilai dari nilai konstruksi dan bukan nilai marketing proyek.

“Indonesia dalam 3 tahun terlahir cenderung flat. Namun jika dibandingkan dengan situasi marketer yang juga flat jadi cukup wajar. Dari tahun ke tahun value (nilai) nya tidak jauh berbedam,” pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2525 seconds (0.1#10.140)